Politik

Kerap Jadi Korban Rasisme, Natalius Pigai Maafkan Para Pelaku

Natalius Pigai, Kritikus, Aktivis, dan mantan Komisioner Komnas HAM. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Natalius Pigai, Kritikus, Aktivis, dan mantan Komisioner Komnas HAM. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aktivis Natalius Pigai mengungkapkan dirinya pernah menjadi korban rasisme dari pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo. Namun, Pigai menuturkan dirinya tak pernah membalas.

“Pendukung Jokowi maupun Prabowo yang pernah rasisme terhadap saya pada bertumbangan. Ketika mereka menulis dan berkomentar dengan begitu gagah kata-kata rasis. Saya tidak pernah berkomentar apalagi membalas. Semua yang mereka lakukan saya hanya membaca tulisan dan mendengar sembari mengampuni mereka karena mata dan hati Tuhan tidak pernah tidur,” tutur Pigai, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Pigai berkisah, seorang komisaris BUMN, pimpinan tim sukses Jokowi pernah bersikap rasis terhadap dirinya. Bahkan, pernah menyerang pribadi Pigai lantaran dirinya menghujani Jokowi dengan sejumlah kritikan.

“Seorang Komisaris BUMN, pimpinan tim sukses Jokowi yang rasis sama saya dan menyerang saya secara pribadi karena saya kritik profesional terhadap Jokowi sebagai pimpinan negara konon katanya kena stroke,” ucapnya.

“Ada juga seorang sejarawan, juga pernah menyerang saya secara pribadi dan rasis sama saya, juga stroke,” tambah Pigai.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Bahkan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kata dia, juga pernah menyerang Pigai dengan menyebut hamburger dan Pigai tidak paham HAM. Ahok lalu masuk penjara. “Fredrik Gunadi yang menyatakan kepada saya hitam dan kriting mendekam di penjara KPK,” sebut tokoh asal Papua ini.

“Hari-hari ini 16 orang aktivis pendukung Jokowi yang ada di berbagai partai pendukung yang dulu serang saya habis-habisan juga sudah menghadap saya meminta tolong karena mereka tidak dapat apa-apa dari Joko Widodo dan partai induk mereka. Saya sudah membantu ala kadarnya meskipun saya berada di oposisi pemerintah Jokowi. Demikian pula seorang pendukung Prabowo yang pernah rasis terhadap saya juga berkali-kali telah memasuki terali besi,” ungkap pria kelahiran Paniai, Papua ini.

Kendati kerap menjadi korban rasisme, eks komisioner Komnas HAM ini mengaku tak pernah terbesit dalam hatinya untuk membalas semua serangan tersebut. Malah, Pigai memaafkan mereka semua.

“Saya sayang sama mereka. Saya ampuni atas nama Tuhan karena Tuhan tidak pernah tidur dan Tuhan tidak akan pernah tidur sepanjang kita membela kebenaran,” pungkasnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

(eda/anm)

Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 3,052