Rubrika

Kepala Dinas Sosial Sumenep Dinilai Telah Cederai Nama Baik Kecamatan Pragaan

pemuda pragaan, kecamatan pragaan, pragaan lumbung pengemis, dinas sosial sumenep, kadis sosial sumenep
Moh. Qudsi Tokoh Pemuda Asal Kecamatan Pragaan. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Moh Qudsi tokoh pemuda asal Kecamatan Pragaan mengatakan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep R Aminullah telah mencederai nama baik Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Menurut Moh Qudsi, pernyataan Kadis Sosial melalui beberapa media yang mengatakan bahwa Pragaan sebagai lumbung pengemis tidak sesuai data. “Kecamatan Pragaan terdapat 14 desa lalu di mana lumbung pengemisnya.” kata dia, Rabu (23/5/2018).

“Ayo tunjukkan kepada kami Pragaan mana dan berapa jumlah sampek mengatakan lumbung,” tambahnya.

Kata Qudsi, jangan bicara asal-asalan agar tidak merusak keharmonisan masyarakat. Setidaknya Kepala Dinas Sosial bicara dengan data serta dapat menunjukkan di mana lumbung pengemisnya. “Maka dari itu Kadis Sosial harus menvalidkan data pengemis agar tidak asal sebut,” cetusnya.

Menurut mantap aktivis PMII tersebut pengemis di mana-mana pasti ada, dan itu tidak bisa dipungkiri lagi. Pengemis yang beraksi ke Pragaan itu juga banyak, jadi jangan salah menyebut mayoritas pengemis berasal dari Pragaan.

Baca Juga:  Ketua DPRD Nunukan Jelaskan Manfaat Sumur Bor

“Pernyataan Kepala Dinas Sosial sama halnya dengan peristiwa ledakan di Mapolsek Giligenting, dikira teroris, ternyata adalah bom ikan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya Kepala Dinas Sosial Sumenep, R Aminullah mengatakan jika pengemis Sumenep semkian hari kian marak. Dan sesuai hasil pendataan yang dilakukan rata-rata mereka berasal dari Kecamatan Pragaan.

“Pengemis yang paling banyak dari (Kecamatan) Pragaan, terus ada lagi asal Kecamatan batang-batang dan Kecamatan Batuputih. Tapi basisnya di Pragaan,” ungkapnya.

Tapi sayang, Minul sapaan akrapnya enggan menyebutkan mengenai jumlah pengemis secara keseluruhan di Sumenep serta masing-masing Kecamatan yang disebut lumbung pengemis tersebut.

Pewarta: Mahdi Alhabib
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts