Puisi

Kepada Najwa dan Puisi-puisi BJ Akid

Pintu Cahaya di Serambi. (Ilustrasi: "The Secret Door", Pure-Poison89 - DeviantArt/nusantaranews.co)
Pintu Cahaya di Serambi. (Ilustrasi: “The Secret Door”, Pure-Poison89 – DeviantArt/nusantaranews.co)

Kepada Najwa dan Puisi-puisi BJ Akid

 

Kepada Najwa

Najwa
Kita tak pernah benar-benar tau
Untuk pergi tanpa membawa bisu
Sebab cerita hanyalah airmata
Yang mengalir di pipi kita

Maka pergilah engkau
Carilah sebatang sarangan
Yang dapat meynaring perkataan
Dari orang jahat di perkotaan

Lubtara, 2019

Ranting Kering

Separuh ranting
Yang kau injak
Di antara daun kering
Telah mengenal sajak

Patah di bawah kakimu
Menahan keluh panjang
Beserta angin rindu
yang menulak terang

Lubtara, 2019

Rahasia Malam

Rembulan,
Tempat sejuta pandang
Tempat segala alasan
Kenapa pekat malam bisa terang

Bintang,
Kecil mengindahkan
Sulit dalam tatapan
Tapi mampu mengukir
Bagi luka dan takdir

Awan,
Selimut penantian
Lebar seperti halaman
Kuning biru tenbanga
Warna cahaya
Ketika bercinta

Lubtara, 2019

Pada Sebuah Kabar

Pada lekuk tubuhmu
Sebuah kabar tersesat dalam kesunyian
Pergi meninggalkan kelopak mawar
Sehabis luka mekar dalam bayangan

Di sinilah tempat parasangka di lahirkan
Ketika di antara mereka telah terbuang
Diam pada fitnah yang menggelagar
Engkaupun mulai memandang
Menyaksikan kebosanan bumi
Yang selalu ramai dengan misteri

Perang-perang kata
Selalu tumpah dalam rasa
Benci adalah keutamaan
Menjelang jalan tak beragam

Lubtara, 2019

Di Bawah Daun Kering

Di kotamu aku tersesat
Mengikat kabar dengan hikmat
Sementara engkau telah hianat
Dalam berjuang menuju alamat
Alamat di bawah daun kering
Tempat segala semut memilin takdir

Lubtara, 2019

Cerita Pagi

Sejak embun jatuh
Pergi ke ladang seruh
Engkaupu rapuh
Menahan tunggu yang keruh

Hanya benning
Yang berkilau hening
Daun mulai gugur
Di musim renung

Cerita adalah cinta
Mengalir dalam rasa
Menjelma mimpi
Dari dingin pagi

Lubtara,2019

Kelopak Sunyi

Kelopak anagan
Berjenjang dalam diam
Gugur dalam harapan
Pada angin musim hujan

Duri-duri kesakitan
Di belai penantian
Sebelum luka tersimpan
Dalam surat kepergian

Lubtara,2019

 

Baca juga: Mata Bening Najwa

BJ Akid, lahir di Pasongsongan Sumenep, Madura. Ia menulis puisi dan cerpen. Saat ini masih tercatat sebagai santri Pondok Pesantren Annuqayah. Dan menjadi Ketua Komunitas Laskar Pena PPA Lubtara, sekaligus Pengamat Literasi di Kumunitas Surau Bambu dan SMK Annuqayah.

Related Posts

1 of 3,126