NUSANTARANEWS.CO, Palembang – Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyerukan kepada para mahasiswa sebagai agent social of change (agen perubahan) untuk mengobarkan api jargonn NKRI harga mati di dada segar mereka.
“Kita harus mengemban amanah untuk menjaga keutuhan NKRI sebagai harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Kobarkan di dada kalian jargon NKRI harga mati,” seru Menhan Ryamizard saat memberikan ceramah kepada para Mahasiswa-mahasiswi dan Dosen Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, di Aula UIN Raden Fatah Palembang, Jumat (21/92018).
Sebab, kata Menhan, mahasiswa merupakan generasi penerus yang dipersiapkan untuk mengawaki proses pembangunan di Indonesia dalam segala bidang guna menuju Indonesia yang adil, makmur dan sentosa.
“Sehingga sebagai pemimpin kalian harus terus memiliki jatidiri yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,” katanya dalam acara pembekalan bertajuk “Bela Negara, NKRI Harga Mati dan Tolak Radikalisme” itu.
Terkait tema acara, menhan menegaskan bahwa tema tersebut sejalan dengan kebijakan Pertahanan Negara ditengah kondisi bangsa saat ini yang sedang menghadapi berbagai ancaman nyata.
“Baik yang bersifat fisik maupun non fisik ideologis termasuk didalamnya potensi masuknya ancaman narkoba dan radikalisme di dunia pendidikan,” ujarnya.
Menhan menambahkan, mentalitas generasi muda Indonesia yang masih idealis, terbuka dan sedang mencari jati dirinya merupakan sebuah kekuatan untuk dapat diisi dengan pemahaman dan kesadaran nilai-nilai luhur bangsa.
Hal tersebut seirama dengan tujuan acara pembekalan yan merupakan perwujudan tekad dan keinginan yang kuat dari generasi muda Indonesia untuk menunjukan rasa cintanya yang mendalam terhadap tanah air dan bangsa.
Menhan Riyamizard pun tidak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada para Mahasiswa yang telah terpilih menjadi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang. “Jadilah generasi masa depan yang maju dan unggul serta berkarakter yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta teruslah berkarya,” seru Menhan memotivasi.
Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.