Hankam

Kemhan Tutup Sosialisasi Bela Negara Lingkup Pemukiman di DKI Jakarta

Analis Madya Dit. Bela Negara Kementerian Pertahanan, Kolonel Arh Luhkito Hadi Iswanto. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Adhon)
Analis Madya Dit. Bela Negara Kementerian Pertahanan, Kolonel Arh Luhkito Hadi Iswanto. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Adhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui Direktorat Jendral Potensi Pertahanan pada Rabu, 3 April 2019 resmi menutup kegiatan sosialisasi bela negara lingkup pemukiman di DKI Jakarta tahun 2019. Hal ini disampaikan Analis Madya Dit. Bela Negara Kementerian Pertahanan, Kolonel Arh Luhkito Hadi Iswanto.

“Sekarang ini terakhir (untuk sosialisasi di DKI Jakarta),” kata Luhkito saat ditemui usai mengisi acara Sosialisasi Bela Negara Lingkup Pemukiman di Jakarta.

Baca Juga:

Dalam kegiatan yang berlangsung di Favehotel PGC, Jakarta Timur ini, Luhkito menjelaskan pihaknya telah menggelar sosialisasi di 51 titik di seluruh Indonesia.

“Sekitar 51 titik seluruh Indonesia untuk Komisi I,” jelasnya.

Luhkito menambahkan untuk penutupan sosialisasi tingkat nasional ditargetkan rampung sebelum tanggal 6 April 2019 nanti.

Baca Juga:  Tim Gabungan TNI dan KUPP Tahuna Gagalkan Penyelundupan Kosmetik Ilegal dari Filipina

Hal ini dilakukan untuk menghindari hal hal yang tak diinginkan. Sebab, pasca 6 April mendatang, kata dia telah masuk hari tenang pemilu.

“(Target selesai) kita laksanakan sebelum tanggal 6, karena sesudah itu kan Minggu tenang. Rawan ya nanti. Kita nanti dikira pro calon calon tertentu. Memang kan kita harus netral ya?” ujarnya.

Mengenai urgensi dari kegiatan sosialisasi ini, Luhkito menegaskan bahwa bela negara adalah sikap untuk mencintai tanah air.

“Itu isinya, cinta kepada tanah air Indonesia, NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam menjaga tetap tegaknya negara tercinta ini,” tegasnya.

Menurut dia, dengan adanya ancaman non militer dari aspek politik sosial ekonomi teknologi atau yang dikenal dengan istilah ancaman non militer tersebut jika tidak dilawan Indonesia disebut bisa mengikuti jejak seperti negara Uni Soviet atau Yugoslavia yang mengalami perpecahan.

“Kalau kita gak siaga gak kita lawan negara ini tak menutup kemungkinan bisa seperti Uni Soviet, bisa seperti Yugoslavia,” tandasnya.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Pada kesempatan Sosialisasi Bela Negara Lingkup Pemukiman di Jakarta turut dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Asril Hamzah Tanjung yang didapuk sebagai pembicara.

Pewarta: Romadhon
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,150