Ekonomi

Kemenperin Merinci Usulan Penambahan Anggaran Rp 3,51 Triliun

Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin)/Foto via Agrofarm
Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin)/Foto via Agrofarm

NUSANTARANEWS.CO – Kemenperin Merinci Usulan Penambahan Anggaran Rp 3,51 Triliun. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan tambahan anggaran untuk tahun 2017 mendatang sebesar Rp 3,51 triliun. Hal ini berdasarkan pada program prioritas nasional untuk mencapai sasaran dan target pembangunan industri di tahun depan. Sebelumnya, dalam pagu indikatif tahun 2017 Kemenperin mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 3,16 triliun.

“Sehingga total alokasi anggaran yang kami usulkan untuk tahun 2017 menjadi Rp 6 triliun sekian. Hasil kesimpulan raker (rapat kerja), Komisi VI DPR dapat memahami. Selanjutnya akan disampaikan ke Badan Anggaran DPR dan akan dibahas sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ungkap Menperin Saleh Husin baru-baru ini di Jakarta.

Selain itu, menurut Saleh, Komisi VI juga dapat memahami pagu indikatif Kemenperin untuk Tahun Anggaran 2017 yang sebesar Rp 3,16 triliun.”Adapun rincian alokasi belanja Rp 3,16 triliun tersebut, yaitu untuk belanja pegawai sebesar Rp 697 miliar, belanja operasional yang meliputi biaya operasional perkantoran, pemeliharaan peralatan kantor maupun gedung sebesar Rp 169 miliar, serta belanja non-operasional sebesar Rp 2,29 triliun,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Menperin menjelaskan, yang memiliki anggaran terbesar berdasarkan program dan kegiatan di masing-masing unit kerja eselon I Kemenperin, antara lain Sekretariat Jenderal (Sekjen) untuk Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kemenperin sebesar Rp 1,07 triliun, Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri untuk Program Penumbuhan dan Pengembangan Perwilayahan Persebaran Industri sebesar Rp 661 miliar, serta Badan Penelitian dan Pengembangan Industri untuk Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri sebesar Rp 575 miliar.

Sementara itu, lanjut Saleh, kegiatan yang akan diprioritaskan Kemenperin pada tahun 2017 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, diantaranya adalah Pengembangan Kawasan Industri seperti pembangunan jalan poros di Kawasan Industri Bitung, Palu, Sei Mangke, Landak dan Bantaeng. “Kami juga akan melakukan penataan dan pematangan lahan di Kawasan Industri Bitung,” ujar Saleh.

Program prioritas selanjutnya, Saleh menambahkan, yaitu peningkatan populasi industri dengan menumbuhkan sebanyak 1.170 Wirausaha Industri Baru melalui program pelatihan, bantuan start up dan pendampingan. Di samping itu, Kemenperin juga akan melakukan pembangunan dua Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) dan penyusunan dokumen perencanaan dua Sentra IKM.

Baca Juga:  Sokong Kebutuhan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Salurkan 8 Ton Beras Murah

“Untuk program peningkatan daya saing dan produktivitas industri, kami akan lakukan penyusunan sebanyak 79 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), serta peningkatan kemampuan sebanyak 22 Perusahan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian yang memiliki keterbatasan dalam penerapan SNI Wajib,” papar Menperin. (Deni)

Related Posts

1 of 3,057