Ekonomi

Kemenperin Kurangi Impor dengan Peningkatan Pengembangan Peternakan Sapi Perah

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan, pengembangan peternakan sapi perah dapat mengurangi ketergantungan bahan baku susu impor sehingga menghemat devisa.

Upaya ini, kata Airlangga, dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi nasional dengan menggerakkan sektor-sektor strategis domestiksesuai amanat Nawacita.

“Kami menargetkan suplai bahan baku susu segar meningkat jadi 41 persen tahun 2022, dengan kualitas semakin baik,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Airlangga mengatakan, dari segi off-farm, terdapat lebih dari 60 industri pengolahan susu yang beroperasi di Indonesia. Namun saat ini ada 14 perusahaan yang telah bermitra dengan peternak sapi dalam negeri.

“Pasokan bahan baku susu segar dari para peternak sapi perah lokal hanya mampu mencukupi 852 ribu ton per tahun atau sekitar 23 persen, sedangkan kebutuhan bahan baku susu segar untuk industri pengolahan susu dalam negeri sebesar 3,7 juta ton pada tahun 2016,” urainya.

“Karena bahan bakunya belum bisa dipasok dari domestik, sisanya masih diimpor dalam bentuk skim milk powder, anhydrous milk fat, dan butter milk powder dari berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Jadi, masih banyak ruang bagi mereka yang ingin berinvestasi untuk memperdalam struktur industri pengolahan susu di Indonesia,” papar Airlangga menambahkan.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Tak hanya itu, Menperin juga menyampaikan, dalam mengatasi kondisi tersebut, pihaknya terus mendorong industri pengolahan susu di dalam negeri untuk semakin meningkatkan komitmen investasinya.

Kemenperin telah mengusulkan pemberian insentif fiskal bagi sektor-sektor industri yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga akan berkontribusi dalam menumbuhkan sektor manufaktur dan perekonomian nasional.

Pewarta/Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 44