Gaya Hidup

Kemendikbud berharap Kepada Sineas Menjadikan Film Sebagai Tuntunan Masyarakat

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Film sebagai sub dari kesenian dan kebudayaan hadir atau dihadirkan bukan semata-mata untuk hiburan semata. Lebih dari itu, film diciptakan oleh seorang produser bersama sutradara untuk menyampaikan pesan kepada para penontonnya.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempertegas kembali harapannya terhadap industri supaya mendepankan tuntunan bagi masyarakat dari pada sekadar menyajikan gambar gerak berupa tontonan semata.

“Film diharapkan bukan hanya sebagai tontonan tetapi juga tuntunan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat pendidikan,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Baca:
Review Film Pemenang Oscar 2018, The Shape of Water: Fantasi Cinta di Puncak Perang Dingin
GIPI Negeri Laskar Pelangi Gelar Lomba Film Pendek dan Kompetisi Jurnalistik
Hadirkan Film-film Terbaru dan Berkualitas, Telkom dan CATCHPLAY Luncurkan CATCHPLAY SELECT Bagi Pelanggan IndiHome

Saat ini, kata Didik, perfilman sebagai bagian dari kebudayaan terus mendapat tempat di hati masyarakat. “Peningkatan mulai dari jumlah film yang diproduksi, kualitas film nasional yang dihasilkan dan juga jumlah penonton film lokal yang tiap tahun semakin mengalami kenaikan,” tutur Didik.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Ia menyampaikan, dalam catatan Kemendikbud, jumlah penonton film domestik pada 2017 mencapai 45 juta orang, jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penonton film domestik pada 2015 hanya 16 juta orang, sekarang jauh meningkat menjadi 45 juta penonton pada 2017. Ini menunjukkan perkembangan film lokal semakin baik dan film yang diproduksi dari tahun ke tahun semakin baik,” ujar Didik.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa. konsekuensi dari semakin baiknya kondisi perfilman Tanah Air, berdampak pada kebutuhan tenaga kerja terutama lulusan teknisi dan operator. Tenaga kerja tersebut biasanya diisi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perfilman. Saat ini ada sekitar 120 SMK terkait dengan perfilman.

“Kemendikbud juga melakukan pemetaan berapa tenaga kerja lulusan SMK yang dibutuhkan industri perfilman Tanah Air. Di beberapa sekolah, malah ada lulusannya yang langsung ditunggu industri perfilman,” katanya mengakhiri.

Baca juga:
Film Sang Kiai Bisa Jadi Pemantik Jihad Pemuda Era Melenial
Tanamkan Semangat Nasionalisme Pelajar dengan Nobar Film Perjuangan

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Sekadar diketahui, untuk menghargai sepak terjang pendahulu atau perintis film Indonesia, Google Doodle hari ini turut merayakan ulang tahun ke-97 sutradara, produser film dan penulis, Usmar Ismail (20 Maret 1921). Sejarah mengakui, Usmar Ismail sebagai pelopor perfilman Tanah Air.

Adapun sejumlah film yang pernah disutradarai Usmar Ismail antara lain seperti Tiga Dara, Anak-Anak Revolusi, Harta Karun, Tjitra dan lainnya.

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 6