EkonomiPolitik

Kemenangan Demokrat di AS Picu Rupiah Menguat

Politisi Golkar Melchias Markus Mekeng (Foto Dok. Nusantaranews)
Politisi Golkar Melchias Markus Mekeng (Foto Dok. Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kemenangan partai Demokrat atas Republik di pemilu sela atau pemilihan paruh waktu AS menurut Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng memiliki pengaruh baik terhadap posisi rupiah, sehingga menguat.

Sebagaimana diketahui pada Rabu (7/11/2018) pukul 12:01 WIB, pasar spot menempatkan rupiah di posisi Rp 14.650 terhadap US$ 1. Penguatan ini menyusul hasil laporan pemilu sela AS untuk kursi Kongres (DPR) dimenangkan oposisi partai Demokrat.

“Bisa pengaruh itu (Demokrat menang atas Republik di pemilu sela AS). Trump kan dari Republik,” kata Mekeng kepada NUSANTARANEWS.CO, melalui sambungan telepon, Rabu, 7 November 2018.

Baca Juga:

Dirinya menjelaskan selama ini banyak kebijakan presiden Donald Trump tak disukai oleh pasar, meski justru membuat ekonomi AS sendiri semakin kuat. Untuk itu kemenangan partai oposisi, disebut sebagai kabar menyenangkan bagi pasar global.

Baca Juga:  Jelang Pemilu, Elemen Kecamatan Sambit Gelar Doa' Bersama

“Kemenangan Demokrat membuat pasar senang,” sambungnya.

Situasi ini membuat arah kebijakan ekonomi Trump diprediksi akan mengalami perubahan. Sebab kini Demokrat sebagai oposisi telah memiliki kekuatan pasca menguasai kursi di DPR.

Meski dalam hal ini, kekuatan keduanya bersaing ketat. Dimana partai Republik berdasarkan hasil pemilu sela yang digelar sejak Selasa, 6 November 2018 waktu setempat juga sukses menguasai kursi Senat.

Baca juga: Rupiah Menguat Dinilai Karena Pemerintah Kontrol Kebijakan Impor

Sebelum hasil pemilu paruh waktu AS diumumkan, sejumlah investor gamang dengan hasil perebutan 435 kursi 435 tersebut. Para investor sempat optimis yang memenangkan kursi DPR adalah Partai Republik, namun sebaliknya justru pihak oposisi yang menang sekalipun berjalan sangat ketat.

Dikutip dari CNBC Indonesia, ketidakpastian politik di negeri Paman Sam itu membuat investor melepas greenback dan memilih ‘terbang’ ke berbagai penjuru. Asia menjadi salah satu tujuannya, termasuk Indonesia.

Pewarta: Romadhon Emka
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,199