NUSANTARANEWS.CO, Surakarta – Melemahnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan Pancasila dikalangan generasi muda termasuk mahasiswa, menjadi persoalan kebangsaan yang serius. Dibutuhkan literasi yang cukup tentang negara bangsa (nation state) dan Pancasila.
Hal itu dikatakan Ruchman Basori Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, pada Pelatihan Literasi Pancasila Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Dakwah IAIN Surakarta pekan lalu.
Menyitir hasil penelitian tentang radikaisme sebuah lembaga survey, Ruchman menerangkan ada 25 % siswa dan 21% Guru yang menganggap Pancasila tidak relevan lagi untuk bangsa Indonesia. Sementara 39% mahasiswa terpapar paham radikalisme dan intoleransi.
“Data-data riset itu sangat mengkhawatirkan, karenanya Pelatihan Literasi Pancasila akan sangat bermanfaat agar mahasiswa dan santri memahami dengan benar sejarah, filosofi, dan nilai-nilai Pancasila sebagai idiologi bangsa,” kata Aktivis Mahasiswa ’98 ini.
Kepada mahasiswa manajemen dakwah IAIN Surakarta, Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini berharap, agar calon-calon da’i yang dihasilkan oleh Fakultas Dakwah memahami dengan benar Pancasila karena akan menjadi bekal membina umat untuk penguatan komitmen kebangsaan.
Nur Khafidz Dosen IAIN Surakarta mengatakan IAIN Surakarta menaruh perhatian serius tentang penguatan Pancasila terutama untuk calon-calon pemimpin bangsa yang kini sedang menimba ilmu pengetahuan di kampus.
Kandidat Doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan mahasiswa menjadi elemen penting dalam mendesiminasikan paham kebangsaan yang benar, salah satunya dengan memperkuat literasi Pancasila.
Pelatihan Literasi Pancasila diselenggarakan oleh HMJ Manajemen Dakwah IAIN Surakarta dan di-support melalui Program Bantuan Lembaga Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI.
Pelatihan diikuti oleh 200 mahasiswa dan santri dan bertempat di Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten Jawa Tengah. Turut hadir sejumlah dosen, Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan IAIN Surakata dan segenap ustadz pondok pesantren. Pada tahun angaran 2019 Direktorat PTKI Kemenag RI memberikan Bantuan Lembaga Kemahasiswaan (BLK) untuk mensupport kegiatan kemahasiswaan di 50 lokasi. (rb)
Editor: Ach Sulaiman