Sport

Kembalinya Grandmaster Catur Dunia, Kasparov

NUSANTARANEWS.CO, St. Louis – Setelah 12 tahun pensiun, mantan juara catur dunia Garry Kasparov akan kembali keluar dari sarangnya untuk kembali bermain menghadapi pemain catur generasi baru yang telah sekian lama menganggap Kasparov sebagai seorang dewa catur.
Kasparov adalah juara dunia olahraga otak ini dari tahun 1985 hingga 2000. Sejak dirinya mundur dari sebuah turnamen di Linares, Spanyol pada Maret 2005 silam, ketidakhadiran pria asal Rusia ini di dunia catur membuat fans fanatik catur merasa kehilangan pujaannya.
Namun, para fans boleh kembali lega. Seperti dilansir AFP, Kasparov akan kembali membuat kejutan pada Senin (14/8/2017) untuk bermain di turnamen Rapid and Blitz di St. Louis, Missouri. Turnamen ini merupakan kompetisi tahunan Piala Sinquefield.
Sekadar catatan, Kasparov pernah menjadi juara dunia termuda tahun 1985 silam, di mana saat itu usianya baru 22 tahun. Sekarang, usia Kasparov sudah 54 tahun.
Dimulai dari Senin sampai Sabtu, Kasparov akan mengesampingkan kegiatannya yang lebih banyak mengkritik pemerintahan Vladimir Putin. Kegiatannya sebagai oposisi vocal dilepasnya sementara untuk bermain catur melawan pecatur top senegaranya, Sergey Karjakin.
Sayangnya, pecatur nomor satu dunia saat ini, Magnus Carlsen dari Norwegia tidak ikut hadir dalam pertarungan otak antara Kasparov dan Karjakin.
Namun, kembalinya berkompetisinya Kasparov yang pernah dijuluki Beast of Baku ini memiliki dampak yang luar biasa di dunia catur, terutama di ST. Louis. Sekadar informasi, julukan Beast of Baku (Si Buas dari Baku), disematkan kepada Kasparov setelah dirinya bermain epik melawan grandmaster catur Rusia Anatoli Karpov. Sementara Baku sebutan lain Kasparov karena ia kelahiran Azerbaijan.
“Semua orang membicarakannya. Orang-orang rela terbang dari India dan China untuk melihat permainannya,” kata grandmaster catur Amerika Alejandro Ramirez kepada AFP.
Ramirez, yang notabene juara catur AS Open menyebut dominasi panjang Kasparov dan tak tertandingi di dunia catur membuat dirinya menjadi ikon budaya. Ramirez kini menjadi pelatih tim catur di Saint Louis University.
“Garry Kasparov selalu memiliki semangat juang tidak ada duanya, dan dia sangat kompetitif. Tapi dia masih akan menghadapi persaingan yang sangat ketat, termasuk yang terbaik dari yang terbaik di dunia,” kara Ramirez lagi.
Namun, Ramirez tak begitu yakin Kasparov akan mampu bermain seperti dulu. Pasalnya, kata dia, Kasparov akan menghadapi para pemain muda yang sudah sangat terlatih dan teruji di dunia catur. Tapi, katanya, akan terasa sangat mengejutkan jika Kasparov mampu kembali menang.
“Saya berharap dia berjuang untuk posisi teratas, tapi saya akan terkejut jika dia memenangkan semuanya,” kata Ramirez yang menjadi grandmaster pada usia 15 tahun. (ed)
Editor: Eriec Dieda

Related Posts