MancanegaraTerbaru

Kembali, Korea Utara Tembakkan Rudal dan Melintasi Langit Jepang

NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Korea Utara kembali meluncurkan sebuah proyektil atau rudal pada Selasa (29/8) sekitar pukul 06.06 waktu Jepang. Proyektil tersebut melewati Jepang utara.

Dilaporkan The Associated Press, proyektil atau rudal yang diluncurkan dari Pyongyang itu terbang di atas langit Jepang sebelum akhirnya terjun ke Samudera Pasifik Utara.

Uji coba proyektil atau rudal ini sempat membuat warga Jepang cemas. Sebuah sistem peringatan dini pemerintah menyarankan agar warga di daerah yang dilintasi proyektil untuk berhati-hati dan pindah ke bangunan kokoh atau ruang bawah tanah.

Baca: Rudal Balistik Korea Utara Tidak Jadi Jatuh di Guam

Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS) mengatakan bahwa rudal tersebut menempuh jarak sekitar 2.700 kilometer (1677 mil) dan mencapai ketinggian maksimum 550 kilometer (341 mil) saat terbang di atas pulau Hokkaido, Utara Jepang. Atau tepatnya di sebelah timur Cape Erimo.

JCS mengatakan bahwa pihaknya menganalisis peluncuran tersebut bersama Amerika Serikat. Dan militer Korea Selatan telah memperkuat pemantauan dan persiapannya jika terjadi tindakan lebih lanjut dari Korea Utara.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Ini adalah pertama kalinya Korea Utara melepaskan proyektil ke Jepang sejak 2009 silam. Kini, tindakan serupa kembali diulang Pyongyang. Pejabat Jepang sendiri mengatakan tidak ada kerusakan pada kapal atau bangunan lainnya.

Televisi NHK melaporkan, rudal itu pecah menjadi tiga bagian ketika jatuh di lepas pantai Hokkaido. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi masyarakat,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada wartawan.

Demikian pula halnya Sekretaris Kabinet Utama Jepang, Yoshihide Suga mengungkapkan bahwa peluncuran kali ini merupakan suatu ancaman serius yang belum pernah seserius sebelumnya.

Peluncuran rudal atau proyektil ini selang tiga hari setelah Korea Utara menembakkan tiga buah rudal balistik jarak pendek ke laut, atau satu bulan setelah uji coba kedua rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sementara pihak Pentagon sendiri juga membenarkan aksi peluncuran rudal dari Pyongyang yang terbaru ini. Sikap Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara, ini disebut-sebut tak lepas dari digelarnya latihan militer gabungan Amerika Serikat-Korea Selatan yang dinilai Pyongyang sebagai simulasi dan persiapan invasi.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Dengan kata lain, sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan (DK) PBB pada awal Agustus lalu tidak memberikan efek apapun kepada Korea Utara. Negara komunis ini kebal terhadap sanksi. Apalagi, sanksi yang dijatuhkan DK PBB lebih pada ke sektor perekonomian.

Resolusi yang dirancang oleh AS melarang ekspor batu bara, besi, bijih besi, timah hitam, dan makanan laut Korea Utara. Dan juga melarang negara-negara meningkatkan jumlah pekerja Korea Utara yang bekerja di luar negeri, melarang usaha patungan baru dengan Korea Utara dan investasi baru dalam usaha patungan saat ini.

Namun begitu, seperti disampaikan Dubes AS untuk PBB Nikki Haley bahwa setiap negara jangan pernah berpikir masalah rudal Korea Utara ini sudah dan mudah diselesaikan. “Ini ancaman serius, bukan main-main dan berbahaya,” tegasnya. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 25