PeristiwaPolitikTerbaru

Kembali ke Semangat Perdagangan Bebas Yang Adil dan Seimbang

NUSANTARANEWS.CO – Presiden China Xi Jinping mengatakan, bahwa ekonomi global sedang terancam oleh aksi proteksionisme yang semakin meningkat serta risiko pasar keuangan. Demikian pula dengan kemajuan teknologi yang selama ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi periode-periode sebelumnya secara bertahap mulai memudar. Sementara babak baru revolusi teknologi dan industri belum mendapatkan momentum.

Pada kesempatan sesi ketiga forum G20, Presiden Joko Widodo meminta komitmen negara-negara anggota G20 untuk meningkatkan pertumbuhan perdagangan dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang lebih terbuka dan seimbang.

Dalam sesi yang membahas tentang investasi dan perdagangan internasional, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa perdagangan merupakan motor penggerak perekonomian. Namun, realitasnya perdagangan global saat ini menemui banyak kendala dan terus melemah.

Oleh karena itu, guna mewujudkan hal tersebut, Presiden mendorong negara-negara anggota G20 untuk menghapus segala bentuk kebijakan proteksi, baik itu tarif maupun non-tarif. Presiden Jokowi mengingatkan kembali pada semangat perjanjian perdagangan bebas.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Hal tersebut diserukan oleh Presiden agar perdagangan antar negara tidak mengalami hambatan yang berarti. Agar tetap terbuka dan konsisten dengan WTO serta menghindari pengecualian bagi para non-anggota.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyerukan agar pelaku usaha sektor UMKM dari negara-negara berkembang diberikan kesempatan yang lebih besar untuk terhubung dengan rantai nilai global (Global Value Chain) dan berperan dalam perekonomian dunia.

Adapun terkait dengan investasi, di hadapan sejumlah pemimpin negara, Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan iklim usaha dan investasi di Tanah Air. Sejumlah  kebijakan ekonomi pun coba ditawarkan Presiden dalam forum tersebut dengan deregulasi, penyederhanaan perizinan, peningkatan fasilitas perdagangan dan mekanisme investasi, serta penyesuaian upah, ujar Presiden Jokowi.(Banyu)

Related Posts

1 of 57