Keluar Dari Substansi, PWNU Jatim Dukung Sertifikasi Khatib

Ketua PWNU Jatim, KH. Hasan Mutawakkil/Foto Triwahyudi/Nusantaranews

Ketua PWNU Jatim, KH. Hasan Mutawakkil/Foto Triwahyudi/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) mendukung adanya rencana sertifikasi dari pihak Kemenag (Kementerian Agama) yang akan melakukan sertifikasi khatib Jumat.

Ketua PWNU Jatim, KH. Hasan Mutawakkil mengatakan upaya melakukan sertifikasi khatib Jum’at yang digagas Kemenag itu ada benarnya jika tujuan utamanya agar penyampaian khutbah tidak keluar dari subtansi keabsahan shalat Jum’at.

“Kami beri saran agar Kemenag bukan hanya menggandeng polisi tapi juga melibatkan ormas keagamaan yang sudah ada di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah. Sebab sekarang ini banyak ormas yang mengatasnamakan keagamaan tapi tujuannya politic movement Islam karena pengaruh transnasional,” jelas pengasuh pondok pesantren Genggong saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (6/2/2017).

Sementara itu, soal pendataan ulama di ponpes yang dilakukan oleh Polda Jatim, pria asal Probolinggo ini mengatakan bahwa dirinya sudah mengkonfirmasi ke Polda Jatim.

“Kapolda bilang kalau itu pelintiran, tidak ada pendataan tapi polisi hanya mediasi sertifikasi untuk para khotib Jum’at. Saya kira itu baik dan tidak salah kalau polisi yang punya kewajiban menjaga Kamtibmas dan memperkokoh pilar-pilar kebangsaan membantu Kemenag,” terangnya.

Hasan Mutawakkil menjelaskan bahwa saat ini ada gerakan dimulai dari Masjid meniru gerakan ala Presiden Turki Thayib Endogran dari Partai Keadilan dan Pembangunan yang memulai gerakan dari Masjid habis shalat Shubuh berjamaah.

“Tapi gerakan yang ada di Indonesia itu beda niat dan gerakan,” tandasnya. (Three)

Exit mobile version