NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Warga Surabaya Barat mengeluhkan adanya kekurangan jumlah sekolah tingkat SMA dan SMK di wilayah tersebut. Hal ini diungkap salah satu warga bernama Suyanto (39) warga Sukomanunggal Surabaya.
Menurut pria dua anak ini, pihaknya berharap agar Pemkot Surabaya menambah jumlah sekolah di wilayah tersebut.
“Selama ini kami kesulitan mendaftarkan anak untuk masuk sekolah. Baik untuk untuk sekolah swasta maupun negeri di wilayah Surabaya barat minim. Lalu bagaimana kelangsungan sekolah anak kami nantinya. Apa sampai kelas smp saja. Kami berharap pemkot maupun Pemprov mendengarkan aspirasi kami,” jelasnya, Minggu (13/11).
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai tenaga swasta ini mengatakan masalah kekurangan sekolah sudah menjadi masalah klasik disejumlah wilayah di Surabaya khususnya untuk sekolah SMA maupun SMK.
“Hampir tiap tahun terutama saat penerimaan siswa semua berebut untuk bias mendapatkan sekolah. Ini yang harus diperhatikan Pemkot. Namun, sampai saat ini, belum ada respon sama sekali,” jelasnya.
Senada dengan Suyanto, warga Sukomanunggal lainnya, Zaenal Fanani mengatakan dalam waktu dekat beberapa hari ini, warga Sukomanunggal dengan dikoordinir beberapa perwakilan akan mengirimkan surat permohonan kepada Walikota Surabaya dan gubernur Jawa Timur agar merealisasikan pendirian sekolah SMA dan SMK di wilayah Surabaya Barat.
“Kalau pemkot dan pemprov masih sulit, kami minta diijinkan gotong royong untuk mendirikan sekolah tersebut. Yang penting diakui oleh pemerintah. Ini menyangkut kelangsungan pembelajaran anak-anak kami yang ada di wilayah Surabaya Barat,” jelasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Jawa Timur Lilik Hendarwati mengatakan pihaknya berharap Pemkot dan Pemprov mendengar aspirasi warga tersebut dan merealisasikan pembangunan sekolah di wilayah Surabaya Barat.
“Tentunya tidak hanya di Surabaya Barat, untuk tingkat SMA dan SMK di Surabaya sejumlah daerah mengalami kekurangan. Ini perlu menjadi catatan untuk Pemkot dan Pemprov dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan di Jawa Timur,” jelasnya.
Politisi PKS ini menambahkan, sudah menjadi kewajiban negara untuk memenuhi hajat hidup warga terutama di sektor pendidikan dalam upaya untuk pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. (setya)