Lintas Nusa

Kekeringan Panjang, Warga Kepulauan di Madura Krisis Air Bersih

anggota Komisi E DPRD Jatim Zaenal Abidin
Anggota Komisi E DPRD Jatim Zaenal Abidin. (Foto: Setya W/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS. CO, Surabaya – Meski beberapa daerah di Jatim sudah memasuki musim penghujan, namun dibeberapa wilayah kepulauan di Madura misalnya di daerah Sumenep dan Sampang masih mengalami kekeringan. Dampaknya pasokan air bersih di beberapa wilayah tersebut terganggu.

“Ada keluhan dari masyarakat disana kalau mengalami kekeringan yang berdampak krisis air bersih. Kami berharap ada perhatian dari Pemprov terhadap masyarakat di kepulauan,” ungkap anggota Komisi E DPRD Jatim Zaenal Abidin di Surabaya, Sabtu (2/11/2019).

Diungkapkan Zaenal Abidin, karena krisis air bersih tersebut, juga mengganggu perekonomian masyarakat di kepulauan.

”Aktifitas perekonomian masyarakat jadi terganggu,” ujar pria asal Sumenep ini.

Mantan kepala Bappeda Jatim ini mengatakan selama ini perhatian Pemprov ke warga kepulauan sangat kurang.

”Kami menyadari karena ada kendala transportasi yang berdampak perhatian Pemprov menjadi kurang,” jelas politisi asal partai Demokrat ini.

Zaenal Abidini berharap Pemprov Jatim untuk melibatkan steakholder lainnya untuk membantu masyarakat kepulauan dalam pemenuhan air bersih.

Baca Juga:  AHY Dapat Batik Tulis Burung Hong, Inilah Artinya

”Kami minta dilibatkan TNI AL untuk pendistribusian air bersih. Kami yakin tentunya pihak TNI AL  tak keberatan untuk diminta mengerahkan kapal-kapal perangnya untuk membantu pendistribusian air bersih,” jelasnya.

Berdasarkan data BMKG Juanda, musim kemarau dan pancaroba masih terjadi pada Oktober 2019. Sebagian kecil wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim hujan sekitar lima persen. Di sisi lain, sebagian besar wilayah Jawa Timur atau 95 persen diperkirakan masih kekeringan panjang hingga ekstrem atau tidak ada hujan selama 21-60 hari bahkan lebih.

Jawa Timur diprediksi alami musim hujan pada November 2019. Sebagian besar wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim hujan sekitar 63 persen. Mengacu pada data tahun lalu, November juga termasuk bulan yang sering terjadi puting beliung mencapai 25 persen.

Pewarta: Setya W

Related Posts

1 of 3,056