Ekonomi

Kejar Swasembada Pajale dengan Tumpangsari

Mentan Amran bersama petani padi. (FOTO: Dok. Istimewa)
Mentan Amran bersama petani padi. (FOTO: Dok. Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kenaikan produksi padi, jagung, dan kedelai (Pajale) tahun 2019 ditargetkan meningkan dengan penambahan luas tanam melalui berbagai teroboson seperti tumpangsari dan pemanfaatan lahan rawa.

Sekertaris Dirjen Tanaman Pangan (Sesdit DTP) Kementerian Pertanian (Kementan), Maman Suherman mengatakan, tumpangsari merupakan cara untuk memanfaatkan persaingan lahan antar komoditas.

“Tahun 2019 ini ditargetkan tumpangsari 1,05 juta ha atau setara luas pertanaman 2,1 juta ha”, kata Maman, dilansir dari lama Kementan, Kamis (10/1/2019).

Menurut Maman, lahan rawa di Indonesia yang sangat luas mulai dimanfaatkan sebagai pilot project sejak 2018. Tahun 2019 ditargetkan 500 rb ha rawa di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di rawa dapat meningkatkan indeks pertanaman dan mengembangkan korporasi petani.

“Proyeksi produksi 2019 akan meningkat lebih tinggi lagi di banding 2018, dengan dukungan program peningkatan produksi, perbaikan prasarana dan sarana, penanganan pasca panen dan pengamanan produksi,” kata Maman.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Pelaksanaan Upsus Pajale, imbuhnya, sejak tahun 2015 membuktikan kenaikan tajam luas tanam padi sebesar 2 juta ha. Dari 14 juta ha tahun 2014 menjadi 16 juta ha tahun 2018.

Lebih lanjut Maman menyampaikan, untuk target swasembada padi dan jagung yang dicanangkan pemerintah telah tercapai. Tahun 2018 lalu produksi padi 83,04 jt ton GKG atau setara dengan 48,3 juta ton beras. “Angka ini tercatat masih surplus karena konsumsinya lebih kecil sebesar 30,4 juta ton beras,” jelasnya.

Begitu juga dengan jagung, tahun 2018 produksi jagung 30 juta ton PK, sedangkan perhitungan kebutuhan sekitar 17 juta ton PK. Masih ada perhitungan surplus sekitar 13 juta ton. “Artinya swasembada padi dan jagung sudah bisa kita capai,” tegasnya.

Untuk komoditas kedelai, jelas Maman, Pemerintah masih berupaya mencapai swasembada. Namun begitu, tercatat selama 5 tahun terakhir produksi kedelai di 2018 melonjak tajam sebesar 982 ribu.

Naiknya angka produksi Pajale, juga sejalan dengan naiknya kesejahteraan petani. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2018 naik sebesar 0,04 persen menjadi 103,16 jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Pragaan Daya Salurkan BLT DD Tahap Pertama untuk Tanggulangi Kemiskinan

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,163