NUSANTARANEWS.CO – Presiden Joko Widodo kembali dikritik. Kritikan ini menyusul perkataan Presiden Jokowi yang ingin agar perusahaan-perusahaan BUMN dipimpin oleh WNA profesional. Dengan begitu, Presiden meyakini kinerja perusahaan negara akan menjadi lebih optimal.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia perlu belajar dari kemajuan perusahaan milik negara di Uni Emirat Arab (UEA),dan negara tetangga Singapura, yang menerapkan langkah serupa.
Menurut Anggawira, pengurus himpunan pengusaha muda Indonesia, pernyataan Jokowi itu sedikit banyak menunjukkan seolah-olah orang Indonesia tidak berkompeten dan profesional untuk mengelola perusahaan pelat merah di dalam negeri.
“Akar persoalan dari perusahaan pelat merah bukan terletak pada tenaga kerja WNA (warga negara asing) atau WNI (warga negara Indonesia) yang mengelola. Tetapi, pada tata kelola perusahaan dan banyaknya kepentingan politik yang dicampur adukan dalam pekerjaan,” kata dia seperti dikutip redaksi, Sabtu (7/1/2016).
Menurutnya, Indonesia tak perlu mencontek negara lain dalam mengembangkan perusahaan negara agar maju. Pasalnya, perusahaan asing dengan value bisnis yang mapan di dunia, dan memiliki cabang di Indonesia justru berharap tenaga kerja Indonesia semakin siap secara teknis dan behavior untuk mengambil alih. (Sego/ER)