Kesehatan

Kebotakan dan Uban di Usia Muda Dapat Indikasikan Adanya Penyakit Kardiovaskular

NUSANTARANEWS.CO – Kebotakan dan uban mungkin kita lihat sebagai sesuatu yang biasa terjadi pada orang dalam usia tua. Namun kebotakan dan uban pada usia muda ternyata perlu di waspadai. Sebuah penelitian baru memperingatkan pria botak atau beruban pada usia muda lebih mungkin terkena penyakit jantung sebelum berusia 40 tahun.

Kebotakan pada pria dan tumbuhnya uban prematur menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan dari Pusat Penelitian dan Kardiologi Intitut Mehta PBB Ahmedabad India tersebut menimbulkan faktor risiko penyakit jantung lebih kuat dari pada obesitas.

“Insiden penyakit arteri koroner pada pria muda meningkat namun tidak dapat dijelasakan oleh faktor-faktor risiko tradisional,” jelas penulis studi Dr Sachin Patil yang merupakan salah satu peneliti.

“Alzheimer dini dan alergen androgenik, atau pola kebotakan laki-laki berkorelasi baik dengan usia vaskular terlepas dari usia kronologis dan merupakan faktor risiko yang masuk akal untuk penyakit arteri koroner.”

Baca Juga:  HUT Ke 107 Tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung Naik Tingkat Rumah Sakit Tipe A

Studi tersebut membandingkan 790 pria dengan penyakit arteri koroner di bawah usia 40 dan 1.270 pria sehat dengan usia yang sama.

Peserta diberi skor berdasarkan tingkat kebotakan dan pemutihan rambut pola pria serta menjalani elektrokardiografi, ekokardiografi, tes darah dan angiogram koroner.

Periset menemukan bahwa pria muda dengan penyakit arteri koroner secara signifikan lebih mungkin mengalami uban prematur atau botak daripada individu sehat.

Sebenarnya, kebotakan pola laki-laki dikaitkan dengan risiko penyakit arteri koroner 5,6 kali lebih besar dan kelainan pada prematur dikaitkan dengan risiko 5,3 kali lebih besar.

Sebagai perbandingan, obesitas yang membuktikan prediktor penyakit jantung terkuat berikutnya oada pria India muda dikaitkan dengan risiko 4,1 kali lebih besar.

Prediksi lainnya tentang kebotakan dan uban dini adalah tentang diabtes, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga penyakit arteri koroner prematur, obesitas sentral, indeks massa tubuh lebih tinggi, dislipidaemia dan merokok meskipun pada tingkat yang lebih rendah.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Pimpin Upacara HKN di RSUD Nunukan

“Pria dengan alopectia beruban androhenik prematur harus mendapat pemantauan ekstra untuk arteri kotoner dan disarankan untuk perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olah raga dan manajemen stres,” kata Dr Dhammdeep Humane, pemimpin penelitian tersebut.

Mereka menegaskan bahwa penelitian mereka menemukan hubungan kausal yang perlu diamati dengan penelitian lebih lanjut utuk menemukan penanganan yang tepat terhadap uban prematur dan kebotakan di usia muda. Hal yang terpenting adalah ketika hal tersebut terjadi kini mungkin masyarakat dapat mendapatkan penanganan dan melakukan perbaikan lebih dini akan kondisi kesehatannya.

Penulis: Riskiana
Editor: Eriec Dieda
Sumber: The Independent

Related Posts