Budaya / SeniPuisi

Kebahagiaan Hanya Akan Ada Jika Kita Mau Menikmatinya

Sepasang Kekasih duduk di Bangku taman (Ilustrasi). Foto: Dok. Nota/Pexels
Sepasang Kekasih duduk di Bangku taman (Ilustrasi). Foto: Dok. Nota/Pexels

Puisi M. Ramli Sa’ed

KEBAHAGIAAN HANYA AKAN ADA JIKA KITA MAU MENIKMATINYA

Sudah aku bilang kau dan aku takkan bisa mengalahkan sebuah rasa. Bagaimanapun caramu untuk mengalahkannya pada akhirnya kamu sendiri yang akan menyerah. Akan ada saat dimana kamu akan merasa sangat lelah menghadapinya. Merasa semua yang kamu lakukan sama sekali tidak ada artinya.

Mungkin disitu kamu baru akan menyadari, bahwa tidak ada seorang pun yang mampu berbohong dengan sempurna. Mungkin banyak orang yang pandai berbohong kepada orang lain. Tapi, tidak ada satu pun orang yang mampu berbohong pada diri sendiri, yang ada ia hanya akan menganiaya dirinya sendiri. Karena ada sesuatu hal yang harus selalu dipaksa dalam dirinya.

Untukmu yang masih aku sayangi walau sudah tak bersama lagi. Kau tak perlu lagi berpaling dari rasa yang sebenarnya masih bersemayam dalam istana hatimu. Sebab kamu yang telah melakukan kesalahan dalam mengaplikasikannya. Caramu menanggapi sajak-sajakku masih dapat aku rasa dengan rasa yang sebenarnya masih selalu kau paksa untuk tiada. Demikian denganku jika aku juga ingin berbohong padamu tentang rasa ini. Mungkin akan aku lakukan hal yang sama. Namun aku tidak akan melakukan itu. Aku bukan yang dulu lagi seperti yang kamu kenal. Yang selalu menyia-nyiakan apa yang aku miliki.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Untuk saat ini aku akan menikmati semua yang aku miliki, sekalipun hanya sisa rasa dan sebuah cerita, akan aku pastikan selalu bahagia dengan apa yang telah Tuhan takdirkan padaku. Karena aku memahami satu hal: Kebahagiaan akan selalu ada batasnya jika kita tidak mau mensyukuri. Bahkan kebahagiaan bisa tak terasa sedikit pun jika kita tak pernah mau menikmatinya. Karena, kebahagiaan hanya akan ada jika kita pandai menikmatinya.

Perihal sedih dan bahagia bukan sebab apa yang terjadi pada kita. Dan terkadang kebahagiaan yang ada dalam diri kita akan berubah menjadi kesedihan jika kita sendiri tidak pandai menyeduhnya. Untukmu yang jauh disana, lakukan saja apa yang seharusnya kamu lakukan saat ini. Jangan sesekali mempermasalahkan apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Tangerang, 25 Juni 2018

 

HAKEKAT RINDU 2

Rindu, akan terasa indah Jika rindu belum sempurna jadi rindu. Pada awalnya semua orang akan mampu menikmati indahnya. Namun tidak semua orang mampu mensyukuri ketika rindu telah sempurna jadi rindu. Rindu tidak selalu jadi alasan seseorang bisa bahagia. Terkadang rindu juga menjadi alasan kenapa seseorang itu memilih pergi, dan memulai hal yang baru. Maka ketahuilah, rindu bukan tempat dimana kita menuntut untuk harus selalu bahagia. Meski pada hakekatnya rindu adalah tempat untuk merangkai sebuah impian. Tapi tidak semua rindu selalu berakhir dengan bahagia. Adakalanya rindu hanya menjadi air mata dan doa.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Perlu kita sadari, di dalam sebuah pertemuan bukan bagaimana kita melepas rindu pada sang kekasih. Namun bagaimana cara kita menyeduh rindu yang baru, dimana dalam sebuah pertemuan akan kembali menyuguhkan sebuah rasa rindu yang baru. Pandai-pandailah jika sedang menyeduhnya. Sebab kadar rindu yang akan dirasa nanti, akan jauh lebih besar daripada rindu yang sebelumnya.

Tidak ada rindu yang terbayar karena sebuah pertemuan. Hanya saja kala itu

rindu juga mampu ikut tertawa bersama kita. Bukan pergi apalagi sampai musnah. Rindu itu akan menetap di sanubari dalam keadaan apapun. Rindu adalah rasa yang pandai bersalin rupa. Tak hanya itu, ia juga bisa menjadi dua rasa yang berbeda dalam waktu yang sama. Dan terkadang tanpa kita sadari kebahagiaan yang kita nikmati saat ini adalah rindu yang sedang tertawa. Sebuah rindu bukan untuk dilepaskan, melainkan untuk selalu diseduh. Sebab, tak seharusnya rindu itu disudahi.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Tangerang, 18 Juni 2018

M Ramli Sa’ed adalah nama pena dari Moh. Romli, lahir di Bicabi Dungkek Sumenep Madura 12 Januari 1995, bergiat di Sastra Gubuk Reot Dungkek Pesisir Sumenep. Ia seorang remaja yang ingin mengelilingi dunia dengan Sastra. Dan saat ini ia sedang menebus Takdirnya di Jakarta. Kumpulan Puisi Terbarunya: MISTERI CINTA PERTAMA (2018). Karya-karyanya dimuat di sejumlah media cetak/daring diantaranya: Haluan, Medan Bisnis, Riau Realita, NusantaraNews.co, Go Cakrawala, Buana Kata, Satelit Post, Radar Banyuwangi, Linifiksi, Padang Ekspres, Malang Post dan Kabar Madura. Karyanya juga pernah dibukukan bersama di FAM INDONESIA.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,190