NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketum Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Jawa Tengah (IKPM Jateng) Iqbal Kholil Rahman meminta kaum muda untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada Serentak 2018. Menurut Iqbal kaum muda jangan hanya ikut meramaikan pesta demokrasi, tetapi harus menjadi aktor utama pada Pilkada Serentak 2018.
“Kontestasi pilkada serentak merupakan sarana untuk menyeleksi hadirnya sosok kaum muda yang bisa membawa perubahan masa depan Jawa tengah. Jadi, bila perlu kaum muda jadi cagub dan cawagub,” ujar Iqbal Kholil Rahman pada acara talk show “Pesta Demokrasi pemecah atau pemersatu” :Figur dan Tantangan Jawa Tengah Masa Depan” theatrikal perpus UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.
Persoalan Jawa tengah saat ini, kata iqbal sangat kompleks, di mana menguatkan populisme politik dan menguatkan ideologi anti-Pancasila telah mengancam demokrasi di Jawa tengah dan Indonesia pada umumnha. Karena itu, menurut dia, perlu sosok pemimpin yang kuat untuk mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Di tengah kontestasi, ada sesuatu yang penting, yakni membangun nalar kebangsaan, Dalam hal ini poros dan peran kaum muda diperlukan agar perhelatan akbar seperti Pilgub bisa menhadirkan sosok yang bisa membawa perubahan masa depan Jawa tengah yang lebih baik,” ujarnya.
Iqbal menilai suara kaum muda dan organisasi ekstra kampus akhir-akhir ini ‘kalah’ lantang dengan kinerja laporan lembagai survei. Apalagi, kata dia, berhadapan dengan fenomena fake news atau hoax, visi kebangsaan dan nilai perjuangan kaum muda/mahasiswa semakin tidak terdengar.
“Ikpm jawa tengah bersama organisasi ekstra kampus ingin manjadikan acara talk show sebagai demonstrasi pemikiran dan visi Politik anak muda tentang kepemimpinan masa depan. Kita ingin menghadirkan prosesi Pilgub ini tidak hanya soal elektabilitas kandidat akan tetapi juga bisa membangkitan nyali kaum muda,” ungkap dia.
Dalam acara itu hadir sebagai narasumber, antara lain DPRD Provinsi Jawa tengah Rukma Setyabudi, Akademisi Bambang Wahyu Nugroho, Kesbagpol bapak Sumanto. (red/dna)
Editor: Achmad S.