Hankam
Kata Rusia: “NATO Arab” Memang Dikondisikan Untuk Melawan Iran
Published
2 years agoon
NUSANTARANEWS.CO – Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, juga menyebut bahwa prakarsa Aliansi Strategis Timur Tengah (MESA) atau lebih di kenal dengan “NATO Arab” memang dikondisikan untuk melawan Iran. “Amerika Serikat (AS) berusaha keras membentuk aliansi strategis ini adalah untuk mendisain ulang lanskap geopolitik di kawasan Timur Tengah.
AS memandang bahwa inisiatif “NATO Arab” akan menyatukan enam negara Teluk Persia: Bahrain, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman dan Arab Saudi; plus Mesir dan Yordania. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah berkeliling ke negara-negara ini dan mengadakan serangkaian pembicaraan dengan para pemimpin mereka. Salah satu tugas utama dari perjalanan ini adalah mendekatkan posisi delapan negara untuk menciptakan MESA (Middle East Strategic Alliance). Tujuan aliansi ini adalah untuk menangkal ancaman di kawasan dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan energi. Israel sangat tertarik dengan gagasan aliansi strategis ini.
Memang ada beberapa pembicaraan sebelumnya tentang peran Israel sebagai pendukung strategis dalam aliansi – seperti penyediaan intelijen dan bentuk-bentuk bantuan tidak langsung lainnya.
Tapi pengakuan unilateral Trump atas keseluruhan Yerusalem sebagai ibukotanya dan berlakunya undang-undang Israel baru-baru yang menyatakan Israel sebagai “negara Yahudi” – telah menimbulkan keributan internal para mitra anggotanya.
Apalagi Presiden Trump berencana mengungkap apa yang disebut “kesepakatan abad ini” pada akhir tahun ini sebagai solusi komprehensif dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dukungan Trump terhadap Israel membuatnya menjadi lebih sulit secara politik untuk bekerja sama dengan Israel secara terbuka.
Hambatan lain yang nyata dalam pembentukan MESA adalah Perang Dingin Teluk antara Qatar melawan GCC.
Yang kemudian jadi pertanyaan adalah apa relevansi pembentukan MESA setelah flashpoint-nya stabil. Satu jawaban yang mungkin relevan adalah para anggotanya kemudian akan membangun perisai pertahanan rudal yang didukung oleh AS untuk menghadapi ancaman rudal Iran. Persis seperti apa yang dilakukan oleh anggota NATO Eropa Tengah & Timur dalam menghadapi Rusia.
Skenario pertahanan MESA ini, bila berjalan tentu pada gilirannya akan membentuk situasi keamanan regional lebih stabil – tetapi di sisi lain bisa memprovokasi Iran. (Agus Setiawan)
You may like
Iran Luncurkan Pesawat Tanpa Awak Canggih Terbaru Kaman-22
Jerman Minta Iran Berkompromi Terkait Kesepakatan JCPOA
Amerika Terbuka Menjalankan Diplomasi Damai Dengan Iran
Iran Resmikan 340 Kapal Serang Cepat Ringan Yang Dilengkapi Rudal
Iran Siap Kembali Ke Komitmen JCPOA Jika AS Telah Cabut Semua Sanksi
Rusia Kebut Pengembangan Jet Tempur Generasi Kelima MIG-41
Terbaru
Bank Plat Merah Paling Memeras Rakyat
Bank Plat Merah Paling Memeras Rakyat Dua minggu sudah berlalu sejak Bank Indonesia merilis publikasi tetang asesmen transmisi kebijakan kepada...
Kemendagri Dukung Implementasi SP4N-LAPOR di Lingkungan Pemda
NUSANTARANEWS.CO, Surakarta – Kemendagri dukung implementasi SP4N-LAPOR di Lingkungan Pemda. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Benni Irwan...
Filipina Akan Dipasok Rudal Canggih BrahMos Produk India-Rusia
NUSANTARANEWS.CO, Manila – Filipina akan dipasok rudal canggih BrahMos produk India-Rusia. Filipina dan India telah menandatangani perjanjian untuk pengadaan rudal...
Sebut Organisasi Independen, GAMKI Bantah Terlibat Ikut KLB Yang Digelar Jhony Allen DKK
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sebut organisasi independen, GAMKI bantah terlibat ikut KLB yang digelar Jhony Allen dkk. Ketua Umum Gerakan Angkatan...
Sinergi Telkom dan Kawasan Industri Terpadu Batang Percepatan Digitalisasi Smart Industrial Estate
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sinergi Telkom dan Kawasan Industri Terpadu Batang, percepatan digitalisasi Smart Industrial Estate. Guna mendukung program pemerintah untuk...