Mancanegara

Kata Penasehat Keamanan AS: Berinvestasi di Iran Sama Dengan Mendanai Korps Garda Revoplusi Iran

NUSANTARANEWS.CO, Jerman – Dalam sebuah pidato di Konferensi Keamanan Munich hari Sabtu (17/02/2018), Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), H.R. McMaster mengatakan bahwa berinvestasi di Iran pada dasarnya sama dengan mendanai Korps Garda Revolusi Iran.

“Ketika Anda berinvestasi di Iran, Anda berinvestasi pada” Korps Garda Revolusi Islam, entitas militer yang terjalin dalam ekonomi Iran. Sebaiknya Anda memotong cek IRGC,” kata McMaster.

Oleh karena itu, McMaster mendesak negara-negara Eropa untuk menghentikan kesepakatan bisnis dengan Iran.

Seperti diketahui, negara-negara Eropa tetap berkomitmen dengan kesepakatan JCPOA – sehingga kemudian ramai-ramai melakukan kerjasama dan investasi di Iran.

Hal itu pun ditegaskan oleh Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini bahwa blok Eropa tetap komitmen pada kesepakatan JCPOA. Uni Eropa (UE) telah menerima hasil laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan memastikan kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan tersebut dalam sembilan laporan.

Terkait dengan keprihatinan AS, Perdana Menteri Theresa May mengatakan pada hari Jumat bahwa Inggris akan berbagi keprihatinan dengan AS mengenai kegiatan Iran di Timur Tengah dan akan mengambil langkah yang lebih tepat.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Di samping itu, dalam sebuah perjalanan ke Berlin, May juga mengatakan bahwa dirinya dan pemimpin Jerman Angela Merkel telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kesepakatan nuklir Iran dan perlunya implementasi penuh.

Sebaliknya Pemerintahan Presiden Trump terus berupaya mengubah isi perjanjian kesepakatan nuklir dengan Iran tersebut. Bahwa AS “mencari kekurangan untuk memperbaiki kekurangan” dalam kesepakatan nuklir Iran, kata Deputi Sekretaris Negara Bagian A. John A. Sullivan dalam sambutannya selama konferensi.

Para pemimpin militer dan politik yang hadir dalam konferensi keamanan di Munich tersebut kebanyakan memiliki pandangan yang berbeda dengan AS terkait bagaimana menyelesaikan masalah keamanan jangka panjang yang berlangsung di semenanjung Korea dan di Timur Tengah. Para pejabat dan diplomat Eropa, Rusia, Cina dan Korea Selatan lebih menekankan kepada dialog daripada memberi tekanan dan sanksi.

Sementara Mantan duta besar Rusia untuk AS, Sergey Kislyak, mendesak Washington untuk menemukan “kebijaksanaan dan keberanian” yang dibutuhkan guna menjalankan kesepakatan nuklir Iran yang telah disepakati oleh kekuatan dunia pada bulan Juli 2015 lalu. (Banyu)

Related Posts

1 of 36