Mancanegara

Kata Iran, AS Menembak Jatuh Pesawat Tanpa Awaknya Sendiri

Kata Iran, AS menembak pesawat tanpa awak
Kata Iran, AS menembak pesawat tanpa awaknya sendiri/Foto: The Iranian

NUSANTARANEWS.CO – Kata Iran, AS menembak jatuh pesawat tanpa awaknya sendiri. Mengomentari insiden penembakan drone Iran oleh kapal perang Amerika Serikat (AS) USS Boxer di atas Selat Hormuz tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada hari Jumat (19/7) mengatakan, Moskwa percaya bahwa insiden apa pun dapat terjadi di Teluk Persia mengingat tingginya konsentrasi pasukan yang berbeda di sana.

“Konsentrasi pasukan militer dan senjata dari berbagai negara di wilayah Teluk Persia sangat tinggi sehingga kemungkinan insiden sangat besar terjadi. Yang paling penting adalah mencegah eskalasi,” kata Ryabkov kepada wartawan.

Ryabkov juga menekankan bahwa situasi di wilayah itu adalah ibarat bom waktu, di mana situasi dan kondisinya sangat rentan untuk pecahnya konflik bersenjata. Apalagi AS terus meningkatkan ketegangan dengan melancarkan kebijakan tekanan maksimum kepada Teheran. “Terlepas dari seruan komunitas global, kami menyesalkan itu, tambahnya

Baca Juga:  BRICS: Inilah Alasan Aliansi dan Beberapa Negara Menolak Dolar

Rusia juga telah memperingatkan bahwa ketegangan yang kian meningkat di Teluk Persia dapat memicu konfrontasi bersenjata habis-habisan, termasuk insiden penembakan drone di atas Selat Hormuz oleh USS Boxer baru-baru ini yang semakin menambah gejolak situasi yang sudah mendidih.

Iran sendiri membantah bahwa militernya telah kehilangan pesawat tak berawak. Utusan Teheran untuk PBB bahkan bercanda pada hari Jum’at (19/7) bahwa AS kemungkinan telah menembak jatuh perangkatnya sendiri.

Di tengah ketegangan itu, Pasukan Pengawal Revolusi Iran merilis rekaman pesawat tak berawak mereka yang sedang beraksi mengawasi USS Boxer dan lima kapal perang AS lainnya di wilayah tersebut, dan pesawat tersebut kembali dalam keadaan selamat.

Tak lama setelah merilis itu, Pasukan Pengawal Revolusi juga mengumumkan bahwa mereka telah menahan kapal tanker “Steno Impero” yang berbendera AS karena “tidak mematuhi hukum dan peraturan” di Selat Hormuz. Saat ini, kapal tanker itu telah dibawa ke lepas pantai untuk menjani prosedur hukum dan inspeksi yang diperlukan.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Iran memang telah berulang kali mengancam akan membalas penyitaan kapal supertankernya Grace 1 oleh pasukan elit Inggris di Gibraltar.

Sementara, Presiden Trump mengatakan bahwa AS telah menembak jatuh drone Iran dan dibenarkan oleh penasihat keamanan nasionalnya John Bolton yang mengkonfirmasi bahwa “tidak ada pertanyaan” tentang hal itu. Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak khawatir tentang kemungkinan bentrokan karena AS memiliki kapal “terbesar” dan “paling mematikan.”

Pernyataan Trump tersebut, tampaknya untuk membalas tertembaknya jatuhnya pesawat pengintai canggih Global Hawk AS yang berharga mahal oleh Pasukan Pengawal Revolusi Iran.

Seperti telah diberitakan, Pentagon mengklaim bahwa Iran menembak pesawat pengintai tersebut di atas wilayah udara internasional. Namun klaim tersebut dibantah Iran yang mengatakan bahwa pesawat mata-mata itu telah memasuki wilayah kedaulatannya. Klaim Iran kemudian didukung oleh kepala keamanan nasional Rusia, Nikolai Patrushev yang memiliki bukti rute penerbangan Global Hawk AS sebelum ditembak jatuh oleh Iran. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,093