Terbaru

Kata ‘Harus’, Bisa Menyabotase Tujuan Anda Tahun Depan

NUSANTARANEWS.CO – Pada momentum pergantian tahun, biasanya orang mengisinya dengan kilas balik apa yang telah dilakukan selama setahun terakhir dan juga membuat resolusi, untuk menjalani tahun-tahun ke depan.

Mungkin anda memiliki niat untuk berbuat banyak hal lebih baik lagi, menerapkan pola hidup yang lebih sehat, bekerja dengan lebih giat dan lain sebagainya. Semua hal yang pastinya anda niatkan dengan baik, untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

Tapi, mungkin satu kata kecil dapat menyabotase niat baik kita.

Dilansir dari The Independent, sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Well+Good sebagaimana sebuah buku “How to Get Sh*t Done”, karya Erin Falconer mengatakan bahwa kata “harus” mungkin justru akan menjadi penghalang untuk memenuhi apa pun tujuan kita.

Karena, meski mungkin terdengar seperti sebuah keputusan, “harus” sebenarnya menggambarkan “kemungkinan bukan kenyataan,” menurut Falconer.

Misalnya, mengatakan “Saya harus makan sehat” memiliki arti bahwa makan sehat adalah hal yang berat dan ada kemungkinan bahwa kita akan gagal.

Baca Juga:  UKW Gate Tak Tersentuh Media Nasional

Daripada secara definitif memilih untuk memulai perubahan gaya hidup atau menyelesaikan sebuah tugas, kata “harus” memungkinkan penggunanya untuk terus mempertimbangkan pilihan lain.

Menurut Falconer, “harus” juga menyiratkan perasaan negatif tentang tugas yang sedang dihadapi.

Ia menjelaskan, “Kita jarang menggunakannya jika membicarakan sesuatu yang kita cari,” yang masuk akal saat anda mempertimbangkan sebuah kalimat seperti, “tabungan saya harus mencukupi untuk membeli….”.

Dengan menggunakan kata harus, menabung akan menjadi tugas yang menjulang tinggi dan sulit tercapai dari pada sebagai sebuah hal yang harus anda pilih secara pasti untuk anda capai.

Karena kita mengetahui itu adalah tanggung jawab, dalam benak anda juga akan terselip rasa takut bahwa hal tersebut akan gagal dilakukan.

Folconer menambahkan, dengan kata harus kita “memaksa pikiran kita untuk berada di dua tempat sekaligus,” yang berarti kita tidak pernah merasa sepenuhnya berhasil, karena otak kita masih berfokus pada tugas lain yang kita tunda.

Baca Juga:  Anton Charliyan Lantik Gernas BP2MP Anti Radikalisme dan Intoleran Provinsi Jawa Timur

Meskipun telah mengatakan harus pada diri sendiri seperti anda telah membuat keputusan, justru sebaliknya karena fakta yang seharusnya ada dalam sebuah kalimat adalah lampu merah yang tidak ingin kita lakukan, atau tidak berniat untuk melakukannya.”

Jadi, alih-alih ingin menjadikan tahun baru anda menjadi lebih baik, kata “harus” justru membuat kita menjadi terbebani dan merasa bersalah setiap anda melakukan pelanggaran. (Riskiana)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7