NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Partai Golkar tengah berada di posisi yang sulit menyusul kasus hukum yang menjerat ketua umum Setya Novanto. Akibat kasus ini, Golkar yang semula tampak baik-baik saja belakangan menjadi obyek pergunjingan publik, terutama setelah melihat drama hukum sang ketum. Hal ini juga lalu berimbas ke mana-mana, termasuk status Setya Novanto yang merupakan Ketua DPR RI.
Ketua DPP Partai Golkar, Zainuddin Amali mengaku partainya selalu berusaha merespon dengan cepat apa yang telah menjadi keinginan publik terkait posisi Setya Novanto, terutama posisinya sebagai Ketua DPR.
“Saya ingin sampaikan, kami bukan tidak mendengar, pasif dan diam saja melihat respon publik yang begitu luar biasa terhadap kondisi Golkar. Tapi kami sudah melakukan upaya langkah dan ikhtiar untuk supaya ini tidak menjadi masalah yang bisa menjalar ke mana-mana,” kata Zainuddin di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Jumat (8/12/2017).
Zainuddin menjelaskan, salah satu langkah kongkret Golkar dalam menyikapi respon publik ialah dengan digelarnya rapat pleno.
“Kami sudah mengadakan rapat pleno, 5 putusan pleno, adalah mengakomodir semua pikiran yang berkembang pada saat itu dan juga respon publik. Rapat hampir 10 jam yang bicara 40 orang. Dengan pikiran berbeda-beda,” ungkapnya.
Ketua Komisi II DPR RI tersebut meminta publik bersabar dan memberikan waktu kepada Partai Golkar untuk menyelesaikan persoalan yang tengah melilit partai berlambang pohon beringin ini.
“Harapan kami suapaya bersabar sebentar, beri kesempatan kepada Partai Golkar menyelesaikan masalah internal yang dihadapi. Karena ini musibah, kita cari jalan sebaiknya tanpa memunculkan masalah baru di internal,” pintanya.
Disinggung soal nama ketua DPR pengganti Setnov, Zainuddin mengaku dalam waktu dekat akan segera diputuskan.
“Namun kami paham, sehingga kami menyiapkan langkah-langkah menjadi jalan keluar persoalan baik di internal Partai Golkar maupun yang dihadapi DPR. Beri kami kesempatan, semoga dalam waktu dekat ada jalan terbaik buat Golkar dan bangsa ini,” pungkasnya.
Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda
