Politik

Karyawan Garuda Mogok, Ekonom Konstitusi: Ini Reaksi Dari Kebijakan yang Tak Aspiratif

Pesawat Garuda Boeing 747-400 PL (Foto Wikipedia)
Pesawat Garuda Boeing 747-400 PL (Foto Wikipedia)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ekonom Konstitusi Defiyan Cori turut angkat bicara mengenai rencana aksi mogok besar-besaran para pilot dan karyawan Garuda Indonesia. Menurut Defian, sikap yang akan diambil oleh Serikat Pekerja atau Karyawan dan Pilot Garuda Indonesia ini merupakan reaksi dari kebijakan yang tak aspiratif.

“Namun, sebaiknya para karyawan dan pilot Garuda Indonesia lebih bersikap arif dan bijaksana terkait ancaman mogok yang direncakan,” kata Defian saat dihubungi Nusantaranews.co, Kamis, 5 Juli 2018.

Ia menilai, setidaknya ada 2 resiko yang akan timbul secara umum akibat tindakan mogok tersebut. Pertama semakin terpuruk dan meruginya BUMN Garuda Indonesia karena hilangnya penerimaan potensial dari operasi atau penerbangan layanan Garuda akibat mogok kerja.

Kedua, terganggunya pelayanan atas pelanggan dan konsumen penumpang Garuda Indonesia yang selama ini loyal dan bisa beralih ke maskapai lain. “Dampak dari mogok ini dalam jangka panjang tentu akan mengakibatkan beralihnya para konsumen penumpang ke maskapai lain,” ungkapnya.

Baca Juga:  Berikut Nama Caleg Diprediksi Lolos DPRD Sumenep, PDIP dan PKB Unggul

Baca Juga:
Garuda Dinilai Sengaja Dibuat Merugi, Para Pilot dan Karyawan Pilih Mogok

Dalam kasus ini, Defian meminta kepada pemerintah, melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan segera mencari solusi terbaik atas tuntutan yang diajukan oleh salah satu stakehokders BUMN ini. “Jika tidak, dianggap berkinerja buruk dan sebagai pihak yang tak dewasa dan responsif atas permasalahan yang dihadapi,” terang dia.

Saat ini industri penerbangan adalah industri strategis yang menggerakkan jalannya perekonomian nasional dan jalur migrasi orang, distribusi barang serta jasa yang mempunyai kontribusi 5,07 persen selama Tahun 2017. “Oleh sebab itu harus diperhatikan secara seksama dan hati-hati supaya tak mengganggu kestabilan ekonomi nasional,” tegasnya.

“Kita berharap, para karyawan dan pilot Garuda Indonesia mengurungkan rencana untuk mogok kerja dan dapat mencontoh para karyawan Pertamina yang tak mengambil sikap mogok walaupun ada masalah,” kata dia.

Meski demikian, ia menilai, tuntutan atas kebijaksanaan pemerintah dalam menyelesaikan kasus Garuda Indonesia ini mendesak dibutuhkan.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

Sementara itu, Direktur AIAC Indonesia, Arista Atmadjati menanggapi aksi mogok serikat pekerja dan pilot Garuda dipastikan akan merugikan semua pihak. Selain maskapai yang menjadi sasaran, penumpang juga akan merugi karena tidak terlayani.

Arista mengakui bahwa masalah internal maskapai Garuda Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak bertahun-tahun. Namun, Pensiunan Garuda Indonesia ini mengatakan bahwa kondisi sekarang justru semakin buruk dengan manajemen direksi yang ada.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3,051