Lintas NusaSosok

Kartini ZIAP Nunukan: Pilkada Harus Tetap Dalam Bingkai Persaudaraan

Kartini ZIAP Nunukan: Pilkada harus tetap dalam bingkai persaudaraan.
Kartini ZIAP Nunukan: Pilkada harus tetap dalam bingkai persaudaraan. Foto Ketua Kartini ZIAP Nunukan, Hj Saturiah.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Kartini ZIAP Nunukan: Pilkada harus tetap dalam bingkai persaudaraan. Semakin mendekati waktu digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, semakin meningkat pula suhu dan konstalasi politik. Tak terkecuali di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), semakin bergeliatnya aktivitas politik di Kabupaten yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia ini dapat dilihat dengan terbentuknya simpul-simpul relawan pendukung untuk setiap kandidat

Salah satu kelompok relawan yang menyedot perhatian publik adalah Kartini ZIAP Nunukan. Bukan hanya karena sebagai salah satu organ relawan dari Pasangan Calon Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin – Yansen Tipa Padan semata, namun cara sosialisinya yang gigih, anggotanya yang terdiri dari semua kalangan hingga sosok Ketuanya yang menjadi pembicaraan masyarakat.

Hajjah Saturiah adalah nama yang sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat Nunukan. Selain sebagai isteri dari H Batto yang merupakan pengusaha kondang di Kalimantan Utara, Hajjah Saturiah selama ini dikenal masyarakat kerap mekalukan kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Resmikan Pemanfaatan Sumur Bor

Salah satu hal lain yang menjadi topik pembicaraan adalah ia tampil dan turun langsung mensosialisasikan Pasangan ZIAP ke tengah masyarakat padahal selama ini dikenal tak mau ikut campur dalam urusan politik. Kepada Pewarta, wanita yang dikenal supel tersebut menepis anggapan bahwa dengan diamnya selama ini ia abai dalam hal politik.

“Kalau ada anggapan selama ini saya abai terhadap permasalahan politik, saya rasa itu adalah anggapan yang salah. Kalau selama ini tidak tampil langsung itu hanya karena tak terekpos saja. Pun kalau saat ini saya mau tampil langsung mendukung salah satu Paslon, tentu karena pertimbangan dan alasan yang tertentu,” tutur Saturiah di Nunukan, Kamis (15/10).

Menurutnya, diantara alasan terbentuknya Kartni ZIAP Nunukan, selain unttuk mememperjungkan kemenangan Pasangan Zainal-Yansen, juga untuk memupuk kebersamaan di tengah perbedaan. Sehingga Saturiah mengakui bahwa misi yang mereka bawa ketengah masyarakat dalam sosialisasinya adalah Bhineka Tunggal Ika

Baca Juga:  Sholawatan, Khofifah Ajak Masyarakat Jatim Doakan dan Pilih Prabowo-Gibran Sekali Putaran

“Perbedaan itu adalah keniscayaan karena itu kodrat Tuhan. Apakah akan menajadi berkah atau musibah, kita-kitalah penentunya,” tandasnya.

Terlebih di Kalimantan Utara masyatakatnya sangat heterogen yang terdiri dari beragam etnis, budaya dan agama. Tentunya toleransi, dan kegotong royongan adalah pilar utama dari kokohnya persatuan dan kedaulatan.

Kendati Pilkada ibarat sebuah pertandingan, namun menurut Saturiah, konsep Demokrasi Pancasila harus tetap menjadi acuan bagi masyarakat dalam berkompetisi. Perbedaan pandangan politk dan perbedaan dalam dukungan bukan sebuah alasan sebagai sarana retaknya keharmomisan.

“Walaupun berbeda dukungan, hendaknya kita semua harus ingat bahwa pemilu adalah perwujudan dari Demokrasi Pancasila. Yang walau berbeda, kita harus sadar bahwa kita adalah makhuk yang BerkeTuhanan dan tetap mengedepankan rasa kemanusiaan. Dan dengan tetap menjaga persatuan, insha Allah keadilan sosial akan tercapai,” pungkasnya. (ES)

Related Posts

1 of 3,049