NUSANTARANEWS.CO – Kapolri dan Pimpinan KPK Berselisih. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan menyebut bahwa pemanggilan pemeriksaan terhadap empat Anggota Polri yakni Fauzi Hadi Nugroho, Dwianto budiawan Ari Kuswanto, dan Andi Yulianto terkait kasus suap di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat sudah atas sepengathuan Kapolri Badroddin Haiti. Kata Basaria, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kapolri.
Menurut Basaria sembari surat tersebut diajukan, penyidik pun akan melakukan perhitungan yang tepat untuk mengatur jadwal pemeriksaan terhadap saksi menyesuaikan kegiatan saksi apabila memang sangat sibuk, termasuk lokasi pemeriksaan. Basaria pun memyebut tidak masalah, jika pun penyidik yang harus menemui mereka para saksi. “Jadi nanti apakah kita akan ke sana, atau bagaimana gak jadi masalah,” tutur Basaria saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, (8/6/2016).
Namun pernyataan Basaria tersebut jauh berbeda dengan pernyataan Kapolri Badroddin Haiti yang mengatakan dirinya belum menerima laporan apapun terkait empat Anggota Polri yang mangkir dari pemeriksaan KPK. “Saya belum tahu, belum mendapatkan laporan dan tidak ada surat (dari KPK),” ujar Badroddin kemarin secara terpisah.
Menurut Badrodin, seyogyanya KPK memberitahu terlebih dahulu pada instotusi Polri terkait pemanggilan anggota Polisi. Namun, sampai saat ini pihaknya belum menera laporan apapun. “Ya tentu sebagai pimpinan lembaga harus dikasih tahu ada anggotanya dipanggil, biasanya dikasih tahu ke kita tapi sampai sekarang saya belum dapat suratnya,” jelas dia.
Empat anak buahnya itu, diduga mengetahui kasus dugaan suap di PN Jakpus yang menyeret-nyeret nama Sekretaris MA Nurhadi. Berdasarkan sumber, keempat anggota Polri yang sekaligus menjadi ajudan Nurhadi itu diduga merupakan orang yang selalu membawakan uang milik Nurhadi ke dalam mobil pribadi Nurhadi setiap kali Nurhadi menerima suap dari pihak-pihak yang tengah berperkara di MA.
Saat ditanya apakah ada unsur kesengajaan dari pihak Polri menghalang-halangi penyidikan KPK ? Orang nomor satu di kepolisian itu tidak menjawabnya. (ResF/Ed)
