NUSANTARANEWS.CO – Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta akan dilaksanakan pada Februari 2017. Persiapan Pilgub DKI diharapkan oleh berbagai pihak untuk ‘main bersih’ tanpa permainan politik. Untuk itu pengamanan DKI Jakarta terus dimatangkan oleh Polri. Kali ini, isu-isu ‘kampanye hitam’ dan ujaran kebencian menjadi perhatian utama Polri.
“Akan kita galakkan penertiban yang berkaitan dengan media sosial ini,” ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan kepada awak media, Sabtu (24/9).
Bahkan, setelah dilantik, ia berjanji langsung terjun ke lapangan memantau persiapan personel pengamanan pesta demokrasi Jakarta. Mantan Kepala Divisi Propam itu berkomitmen menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat selama proses Pilgub.
Bahkan, Iriawan akan memantau langsung hari terakhir pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur di KPUD DKI Jakarta. “Persiapan Pilkada itu nomor satu, yang paling penting kegiatan pengamanan pilkada,” tegasnya.
Disamping itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta meminta media massa untuk memberitakan secara berimbang. KPU DKI sendiri mengaku telah membuat nota kesepahaman dengan semua stasiun televisi nasional terkait sosialisasi pada DKI Jakarta 2017. Bila ada pemberitaan tidak berimbang, yang melakukan pengawasan adalah Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia.
“Kami minta di berita mereka harus berimbang karena media juga berperan penting untuk membangun kedewasaan demokrasi. Kalau media tidak netral itu bahaya,” kata Anggota KPU DKI, Dahlia Umar, Sabtu (24/09/2016).
Dahlia berharap, permintaan KPU DKI bukan mengatur media massa. Namun, KPU sudah memberikan porsi beriklan yang sama ke media televisi. (Andika)