Lintas NusaRubrika

Kapolda Kaltara Serukan Masyarakat Berpegang Teguh Pada 4 Pilar Kebangsaan

Kapolda Kaltara Serukan Masyarakat Berpegang Teguh Pada 4 Pilar Kebangsaan. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Eddy Santry)
Kapolda Kaltara Brigjed Indrajit didampingi Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro saat melakukan tatap muka dengan masyarakat Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (28/8/2019). (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Eddy Santry)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Sebagai penduduk yang berdomisili di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Nunukan terutama Sebatik secara tak langsun dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan perhatian ekstra dari semu pihak. Invasi baik berupa barang dan budaya, adalah sebuah permasalahan yang hany dapat dikendalikan dengan semangat cinta tanah air dan misi kedaulatan.

Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara (Kaltara) Brigjend Pol. Indrajit saat melalukan anjangsana (tatap muka) dengan masyarakat Sebatik, Nunukan, Rabu (28/8/2019) lalu. Indrajit mewanti-wanti masyarakat agar terus berpegang teguh kepada empat pilar kebangsaan yang merupakan empat tiang penyangga dalam suatu negara.

“Tiang-tiang penyangga yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 adalah hal yang saling berhubungan satu sama lain. Sehingga negara kita dapat berdiri dengan sangat kokoh,” tutur Indrajit .

Indrajit tak memungkiri, bahwa sebagai wilayah beranda dari sebuah negara, berbagai persoalan kerap terjadi. Rongrongan kedaulatan dalam bentuk invasi ekonomi (barang-barang ilegal) maupun invasi idelogi (radikalisme dan terorisme) adalah 2 dari berbagai persolan yang harus senantiasa diwaspadai.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

Terkait hal tersebut, Indrajit juga berpesan kepada jajaranya untuk selalu memiliki kepekaan sosial, respon cepat dan tanggap dalam segala persoalan di perbatasan, sinergitas dan menjaga harmonisasi kehidupan bermasyarakat harus terpelihara dalam azas kebhinekaan.

“Termasuk menindak lanjuti aduan akan belum tuntasnya kasus penculikan di wilayah Sebatik dan tanpa toleransi terhadap kasus narkoba,” tandasnya.

Terkait isu Radikalisme, Indrajit berpesan kepada semua pihak untuk bersama-sama menanggulanginya. Kecenderungan masyarakat yang saat ini menggunakan media sosial, Indrajit mengungkapkan bahwa hal tersebut akan berada pada 2 kemungkinan yakni manfaat atau mudhorat.

Apabila media sosial digunakan sebagagi sarana menyambung silaturahim, berbagi informasi positif, sudah pasi keberadaan media sosial akan menajadi manfaat bagi masyarakat. Akan tetapi, Indrajit menegaskan, bahwa apabila masyarakat mudah mempercayai sebuah pemberitaan tanpa sumber pasti atau cek terlebih dulu lantas sudah merasa mampu menyimpulkan, terlebih berani membagikan kepada pengguna lain, maka tentu hal tersebut adalah pintu menuju kerugian.

Baca Juga:  Jamin Suntik 85 Persen Suara, Buruh SPSI Jatim Dukung Khofifah Maju Pilgub

“Hoax adalah sumber pepecahan. Siapa yang menyebarkanya, ia bertanggung jawab atas kerugian yang akan ditimbulkanya,” ujarnya.

Untuk menanggulangi dan membendung Radikalisme dan Hoax, menurut Indrajit, harus dimulai dari pembinaan mental dan akhlak manusianya terlebih dulu. Sehingga ia menyatakan sangat sepakat terkait wacana beberapa pihak yang menginginkan diterapkanya kembali Pendirikan Moral Pancasila bagi generasi muda.

“Saya menyambut baik usulan untuk menghidupkan kembali pendidikan moral pancasila dan memberikan porsi pendidikan agama ala pesantren. Saya juga sangat mendukung wacana Sebatik sebagai kota santri,” pungkasnya.

Pewarta: Eddy Santry
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,156