Terbaru

Kapan Kita Dikatakan Siap Untuk Berhubungan Seks?

NUSANTARANEWS.CO – Siap melakukan hubungan seks adalah memahami apa sebenarnya seks itu sendiri serta apa konsekuensi dari hubungan seks secara fisik dan emosional. Hal ini mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati ketika memutuskan untuk melakukan hubungan seks, apakah nantinya akan menimbulkan masalah atau ada rasa penyesalah setelahnya.

Bagi kebanyakan orang, menyesal adalah perasaan yang kerap kali timbul usai pertama kali melakukan hubungan seks. Pasalnya, setelah keperawanan dan keperjakaan terenggut, orang kadang cenderung merasakan cemas tentang kemungkinan suatu hari nanti pasangan akan meninggalkan Anda dalam kondisi yang sudah tak ‘suci’ lagi. Selain itu, Anda juga akan terus merasakan dampak buruknya di kemudian hari. Kekhawatiran lainnya ialah potensi terjadinya kehamilan.

Artikel ini tidak bicara tentang berapa usia Anda dikatakan siap melakukan hubungan seks. Di Inggris, melakukan hubungan seks di bawah usia 16 tahun jelas melanggar hukum.

Pertanyaannya sekarang, apakah Anda saat ini sedang berada dalam sebuah hubungan yang serius, atau hanya sekadar untuk kesenangan sesaat? Berhubungan seks adalah keputusan yang sangat priabdi. Yang jelas, merasa nyaman dengan kondisi hubungan Anda dengan pasangan merupakan salah satu faktor kesiapan berhubungan seks.

Baca Juga:  DPC Projo Muda Nunukan Nyatakan Komitmennya Pada Gerilya Politik Untuk Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Menjadi siap juga berarti merasa nyaman membahas tentang seks, bukan hanya tentang berhubungan seks. Ini merupakan tindakan emosional serta satu fisik, dan yang melibatkan tingkat kepercayaan antara anda dan pasangan Anda. Jika Anda berdua jelas tentang perasaan dan harapan, Anda cenderung terhindar dari hal-hal negatif dikemudian hari.

Karena seks adalah keputusan sangat priabdi, maka pertanyaan di atas dinilai patut dipertanyakan kepada diri Anda terlebih dahulu. Tanyalah pada diri sendiri, sedikitnya beberapa pertanyaan berikut;

  1. Apakah saya ditekan oleh apa yang dipikirkan teman-teman atau pasangan?
  2. Bagaimana saya akan memastikan saya atau pasangan saya tidak hamil?
  3. Bagaimana saya akan berhenti sendiri mendapatkan IMS?
  4. Apakah saya menyesal hari berikutnya?
  5. Apakah mereka pantas?
  6. Apakah memikirkan hal itu membuat saya merasa baik, atau takut?

Anda jelas tahu jawaban dari keenam pertanyaan tersebut. Anda berhak untuk mengatakan tidak bila tak yakin dengan komitmen pasangan Anda. Lebih lanjut, jika Anda tengah berhadapan dengan pasangan yang mengancam akan memutuskan hubungan kasih karena Anda tak mau berhubungan seks, sebaiknya urungkan niat Anda. Jangan mengorbankan apa yang Anda percaya untuk orang lain yang tidak percaya dengan Anda. (Er)

Related Posts

1 of 423