Kapan Indonesia Bisa Bayar Utang?

Ilustrasi

NUSANTARANEWS.CO – Kapan Indonesia Bisa Bayar Utang? Melihat data IMF di Wikipedia edisi Inggris (2015) bahwa pendapatan perkapita (GDP) Indonesia adalah sebesar US$ 3.362,- Bila mengacu pada data IMF tersebut maka posisi Indonesia masih jauh berada pada urutan ke 116 dari 185 negara. Bila dihitung dengan kurs dollar hari ini Rp 13.500 maka pendapatan perkapita rakyat Indonesia sebenarnya sudah lebih dari 45 juta rupiah pertahun atau setara dengan Rp 3.700.000 per bulan.

Namun data proyeksi IMF tersebut tidak sesuai dengan realita di lapangan karena adanya kesenjangan statistik. Sebagai informasi saja, bahwa kekayaan 43.000 orang terkaya di Indonesia setara dengan 0,02% dari total penduduk Indonesia atau setara dengan 25% PDB Indonesia. Sedangkan kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia setara dengan 10,3% PDB. Angka-angka ini jelas menunjukkan bahwa ada konsentrasi kekayaan yang besar di segelintir orang saja. Bila hal ini terus dibiarkan tanpa koreksi maka kesenjangan distribusi pendapatan ini akan semakin melebar dan dalam.

Melihat pertumbuhan perekonomian Indonesia sejak 2014 yang diukur berdasarkan produk domestik bruto (PDB) yang mencapai Rp 10.500 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 5% per tahun maka bila disimulasikan diperkirakan PDB Indonesia tahun 2016 ini akan mencapai Rp 11.500 trilyun.

Menarik untuk dicermati bahwa angka Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan I 2016 sudah mencapai US$ 316 miliar dengan kurs hari ini berkisar Rp 13.500 maka hutang Indonesia sudah menembus angka Rp 4.250 trilyun yang secara statistik sudah mencapai 37% dari PDB.

Bila kita berpegang pada data Bank Indonesia (BI) bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia tumbuh 5,7 persen setiap tahunnya. Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pertumbuhan ekonomi nasional mencapai rata-rata 4,92 persen pada tahun 2016 ini. Lalu kapan Indonesia bisa bayar utangnya? (AS)

Exit mobile version