NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – PT Pelindo IV mengharapkan pelayaran memanfaatkan Kapal RoRo rute Davao, Filipina-Bitung, Indonesia berjalan reguler dengan frekuensi dua kali dalam sebulan. “Akan dibuka reguler dengan perkiraan satu atau dua bulan ke depan. Frekuensinya kami harapkan bisa mencapai dua kali dalam sebulan,” kata Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu, 3 Mei 2017.
Doso menyebutkan, dalam pelayaran perdana Kapal RoRo pada 30 April 2017 dari Filipina, barang muatan yang dibawa adalah tepung terigu. Ke depan, ia berharap jenis muatan logistik akan didorong lebih variatif.
“Yang dibawa kemarin itu baru tepung terigu Filipina. Memang masih sedikit, namun sambil menjajaki kebutuhan masing-masing kami optimis ke depan akan meningkat sesuai dengan kebutuhan importir dari Sulawesi Utara,” ungkap Doso
Sebaliknya, pelayaran dari Bitung membawa komoditi hasil pertanian dan perkebunan di antaranya kopra, coklat, serta hasil pertanian lainnya.
“Kami targetkan bisa memenuhi hingga 400 kontainer dari total kapasitas 500 kontainer per kapal roro ke depannya. Kalau perdana kemarin baru terisi kapasitas 30 kontainer,” ujar Doso.
Menurut dia, konektivitas langsung yang menghubungan Davao dan Bitung tersebut mampu memangkas waktu perjalanan dibanding sebelumnya.
“Kalau dulu harus melalui Jakarta dan Surabaya kemudian ke pelabuhan di Singapura dengan waktu tempuh dua pekan. Kini melalui jalur langsung tersebut bisa ditempuh hanya dalam waktu satu hingga dua hari,” imbuh Doso.
Peluncuran pelayaran kapal RoRo rute Davao-Bitung merupakan bentuk tindak lanjut perjanjian dua negara. Pemerintah Indonesia dan Filipina pada 28 April 2017 telah menandatangani Deklarasi bersama tentang konektivitas laut antar kedua negara memanfaatkan kapal rirri rute Bitung-Davao di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brunei Indonesia Malaysia Philipines-East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) ke-12 di Manila, Filipina.
Penandatanganan tersebut dilakukan Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi dan Menteri Transportasi Filipina Arthur P. Tugade serta disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
“Secara bertahap dengan rute kapal roro ini, Bitung kita jadikan sebagai hub internasional disamping Pelabuhan Priok,” kata Menhub Budi Karya.
Penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan BIMP-EAGA Sea Linkages Working Group di Manado tanggal 19-20 April 2017 lalu, yang dihadiri oleh perwakilan dari Negara anggota BIMP EAGA Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina, serta perwakilan dari BIMP Facilitation Centre (FC), BIMP EAGA Business Council (BEBC) dan Asian Development Bank (ADB).
Pewarta: Richard Andika
Editor: Romandhon