Kesehatan

Kandungan dan Efek Samping Mengkonsumsi Jengkol

NUSANTARANEWS.CO – Kandungan protein pada jengkol cukup besar, bahkan melebihi protein nabati yang terkandung dalam tempe. Tubuh memerlukan protein sepanjang waktu untuk membangun sel baru dan mengganti sel tubuh yang telah aus. Protein juga diperlukan untuk pembentukan enzim dan hormone. Protein bahkan sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh dan membantu kinerja otak agar lebih optimal. Dengan kata lain, kekurangan protein akan menyebabkan penurunan daya pikir dan konsentrasi.

Jengkol mengandung kalsium dalam jumlah cukup banyak. Jika kita makan 100 gram jengkol, kita telah memenuhi seperlima dari kebutuhan kalsium harian individu dewasa. Jika Anda alergi susu atau menghindari produk hewani, untuk mencukupi kebutuhan kalsium, Anda dapat memilih sayuran atau buah yang kaya kalsium.

Jengkol juga merupakan sumber vitamin C. Di dalam tubuh, vitamin C akan melakukan reduksi ion feri menjadi fero yang dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, vitamin C juga diperlukan untuk menubah folat menjadi asam folinat yang dapat dimanfaatkan tubuh. Berkaitan dengan anemia, ketersediaan asam folat akan meningkatkan serapan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan butir darah merah. Jika produksi darah merah normal, tidak akan terjadi anemia megalobastik yang disebabkan oleh defisiensi folat.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Racun Bagi Tubuh

Meski kaya gizi, dalam kondisi tertentu jengkol justru bisa menjadi racun bagi tubuh. Jengkol bisa beracun karena mengandung asam jengkolat yang tinggi, sehingga menyebabkan darah teracuni.

Keracunan ini tidak terjadi serta merta, melainkan ada tenggang waktu. Biasanya, tanda-tanda keracunan akan muncul 2-5 jam setelah mengonsumsi jengkol. Gejala awalnya berupa pusing, mual, dan sakit bila kencing.

Bila gejala ini berlanjut hingga 5-12 jam berikutnya, penderita bahkan akan mengalami kencing darah dan biasanya berakhir dengan kematian. Untuk mengurangi gejala keracunan, sebaiknya Anda tidak makan jengkol liar yang diolah sendiri.

Jengkol yang biasa dijual di pasar umumnya dipanen dari jengkol yang aman. Jika saat makan jengkol Anda mengalami pusing, hentikanlah untuk menghindari keracunan. Segeralah minum air sebanyak-banyaknya untuk meluruhkan asam jengkolat yang masuk ke tubuh Anda sebelum bereaksi dengan darah. (*)

Editor: Romandhon

Related Posts

No Content Available