
Puisi Aditya wisnuaji
CINTA
Terkadang sebuah mimpi
Terkadang sebuah teka- teki
Anugerah sang Ilahi
untuk makhluk bumi
Begitu manis dalam angan.
Namun seperti air
Yang terus mengalir.
Menghanyutkan siapa saja
Yang terbawa arusnya
Itulah makhluk yang lemah imannya.
Sadarlah pewaris bangsa,
Dalam kuasa Tuhan
Seujung kuku saja dirimu tak ada
Jangan ada susu yang terbalas air tuba
Cinta putih dari Rabbmu
Jangan bungkus dengan noda.
KAMU
Pengobat rindu
Tuk tinggalkan kesunyianku
Pelipur lara
Dari luka sebelumnya
Ku tahu, dirmulah bulan
Jauh di atasku
Yang hanya seekor pungguk
Yang bernyanyi
Merindukan sinarmu
Penerang dalam malamku.
Purbalingga, 12 September 2018
MAWAR TELAH PERGI
Hari itupun tiba
Bersama suratan takdir sang kuasa
Semula manis ,menjadi pahit
Cinta binasa berganti benci
Ya Rabbi
Tunjukan kuasa-Mu
Keteguhanku, ketabahankku
Di campakkan, di buang entah kemana
Ku tangisi sayatan luka
Dari duri sang Mawar
Tak mampu ku raih kembali
Hanya diam dalam dustanya.
Baca Juga:
- 5 Puisi Cinta Paling Menggairahkan Karya Rendra buat Sunarti
- Merinding, Ini Puisi-Puisi Kematian Karya Penyair Indonesia
- Enam Puisi Natal Penebar Damai di Bumi
Simak di sini: Puisi Indonesia
Aditya wisnuaji, lahir di Purbalingga,12-04 – 2000. Mahasiswa IAIN Purwokerto. Motto: Mencintai Allah & Rasul tidaklah sia sia. Email: [email protected]
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]