NUSANTARANEWS.CO – Kalah Perang di Yaman, Arab Saudi latih pilot tempurnya di Inggris. Pejuang Houthi telah merebut lebih dari 400 km2 wilayah yang didukung oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi baru-baru ini. Kemajuan serangan taktis para pejuang Houthi kini telah mendekati perempatan Affar, yang terletak di jalan menuju kota Al Bayda. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung tanpa perlawanan berarti maka pasukan Houthi memiliki peluang untuk mengepung kota dan mengambil alih kendali atas kota itu dan terus bergerak maju menuju ke Marib.
Menurut Brigadir Jenderal Sare’e, juru bicara Angkatan Bersenjata yang setia kepada pemerintah Houthi, bentrokan paling hebat terjadi di daerah Soq Qaniya, di mana pasukan Houthi menyita sejumlah besar senjata, amunisi, kendaraan, dan artileri yang ditinggalkan oleh pejuang yang setia kepada pemerintah Mansur Hadi yang didukung Saudi.
Sekali lagi, senjata modifikasi termasuk improvisasi sistem peluncuran rudal secara efektif telah meningkatkan daya gempur pasukan Houthi meski diblokade total oleh pasukan koalisi. Hal ini membuktikan bahwa pasukan Houthi telah mampu mengatasi kekurangan suku cadang persenjataannya.
Namun sumber-sumber Saudi mengklaim bahwa serangkaian serangan udara pasukan koalisi baru-baru ini telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan Houthi di Yaman tengah dan utara meski tidak ada bukti visual untuk mengkonfirmasi klaim ini. Sementara kekalahan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi didokumentasikan dengan baik oleh sayap media Houthi.
Terlepas dari itu, Angkatan Udara Arab Saudi tampaknya terus berbenah dengan melatih pilot-pilot tempurnya di Inggris untuk melengkapi kebutuhan 72 jet tempur Typhoon yang telah dipesan sejak 2007 senilai lebih dari US$ 40 miliar. Angkatan Udara Kerajaan Inggris sendiri pada 2019 dilaporkan telah melatih lebih dari 300 personil Saudi di hampir selusin pangkalan militernya.
Padahal pada saat yang sama pengadilan Inggris telah melarang ekspor senjata buatan Inggris ke Arab Saudi atas keprihatinan hak asasi manusia dalam perang Yaman yang telah mengakibatkan kelaparan terhadap lebih dari 20 rakyat Yaman. PBB menyebutnya sebagai bencana kemanusiaan terbesar abad ini. Dan jet-jet tempur Typhoon tersebut telah menjadi bagian dari bencana kemanusiaan di Yaman.
Data yang diperoleh oleh Declassified UK dari Kementerian Pertahanan (MOD) menunjukkan bahwa 310 personil Saudi dilatih di enam lokasi RAF di Inggris dan Wales tahun lalu. Beberapa pelatihan masih terus berlangsung hingga kini. (Banyu)