Berita UtamaBudaya / SeniGaya HidupLintas NusaTerbaru

Kades Karduluk Dorong Anak Muda Tekuni Keterampilan Mengukir

Kades Karduluk Dorong Anak Muda Tekuni Keterampilan Mengukir
Foto: Dua pekerja ukir saat membuat ukiran

NUSANTARANANEWS.CO, Sumenep – Siapa yang tidak kenal dengan Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Banyak orang pasti mengetahui dengan tradisi atau kebiasan masyarakat karduluk yang memiliki kerajinan mengukir kayu atau mebel. Karena setiap memasuki desa ini akan dijumpai masyarakat di teras rumahnya menekuni kerajinan ukir.

Sentra ukir di Desa Karduluk ini juga tidak kalah bersaing dikancah nasional, maka tidak heran desa yang terletak di Kecamatan Pragaan ini disebut sebut sebagai kota ukir.

Pantauan media ini, pengrajin tampak membuat ukiran mulai dari lemari, ranjang, tulet, sangkar burung, serta perabotan lainnya.

Melihat usaha ini yang cukup menjanjikan, Kepala Desa (Kades) Karduluk Ahmad Faruq mendorong anak muda di desanya untuk terus menekuni keterampilan mengukir, agar ciri khas yang disematkan terhadap Desa Karduluk sebagai kota ukir tetap terjaga. Rabu, 31 Mei 2023.

Kades Karduluk Ahmad Faruq mengatakan, seiring dengan  perkembangan teknologi dan informasi, tidak menapikkan minat anak muda untuk menekuni kerampilan mengukir mulai berkurang. Mereka lebih memilih aktifitas lain diluar desa yang dianggap lebih mudah dan menjanjikan mendapatkan penghasilan.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Padahal menurut Faruq keterampilan mengukir ini sangat menjanjikan apabila anak muda mampu berinovasi, menggunakan teknologi informasi untuk sistem marketingnya. Tidak hanya menunggu calon pembeli saja. Melainkan menjajakan hasil karya ukir dengan teknologi.

“Saat ini harus mampu membaca pasar, maka penting dari segi marketingnya memanfaatkan teknologi informasi,” terang Faruq.

Faruq menceritakan dulu setiap calon pembeli kebutuhan mebel pasti datang langsung ke desa ini untuk melihat hasil karya mebel. Namuan saat ini pasar sudah berubah. Pembeli dan penjual tidak harus bertemu secara langsung, cukup memanfaatkan teknologi.

“Saya dan Pemerintah Desa terus mendorong  anak muda Desa Karduluk mampu memanfaat pasar online untuk menjual hasil karya ukirannya. Namun yang perlu diperhatikan kualitas karya yang bagus agar pembeli puas,” tuturnya. (mh)

Related Posts

1 of 13