HukumLintas NusaPolitik

Kabut Asap di Riau Membubung Dari Lahan Gambut, Ini Penyebabnya

NUSANTARANEWS.CO – Fakta menunjukkan bencana kabut asap semakin melumpuhkan Riau dan Sebagian provinsi di Sumatera lainnya antara lain Sumatera Barat, bahkan sampai ke negara tetangga yaitu Singapura. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa Riau dan beberapa kota di Sumatera lainnya hampir seluruhnya tertutup kabut asap, kendati saat ini sudah mulai tersingkap.

Asap pengangganggu kesehatan masyarakat di Riau tahun ini diniai lebih parah dibanding bencana kabut asap di tahun 1997 silam. Tidak heran, bila dikatakan kadar udara di Riau dianggap tidak sehat dan berbahaya sebab terlampau melewati standar batas aman. Atas kondisi tersebut, pemerintah daerah mestinya bergerak lebih sigap dalam mengupayakan pemadaman dan menanggulangan. Supaya masyarakat di sekitar lokasi kebakaran dan kabut asap tidak semakin menderita.

Namun, sebelum itu, perlu dipahami asal usul bencana kabut asap yang nyaris terjadi setiap tahun itu. Demikian kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau Riko Kurniawan kepada nusantantaranews.co melalui saluran udara, Rabu Petang (31/8).

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan Forkopimda Pantau Langsung Proses Pemilu 2024

“Kabut asap harus dipahami asal usulnya. Kabut asap terjadi di kawasan lahan hutan gambut. Dimana karakteristiknya yang utama sebagai lahan basah. Logikanya, lahan yang basah tidak akan mudah terbakar api. Apalagi, lahan gambut ini ada undang-undang yang mengatur bahwa lahan gambut termasuk kawasan lindung yang harus dijaga dan dilestarikan oleh pemerintah,” papar Riko menjelaskan.

Menurut Riko, yang terjadi justru pemerintah nampak lalai dan bahkan ada unsur kesengajaan. Mengingat, tata kelola sumber daya alam oleh pemangku otoritas belum dijalankan dengan maksimal. Berbagai upaya yang mestinya dilancarkan juga belum sepenuhnya dilakukan. Parahnya, kebakaran menjadi sulit dipadamkan karena terlanjut terjadi di lahan basah yaitu lahan gambut.

“Pertanyaannya, kenapa lahan gambut dibakar? Karena Lahan gambut itu akan dialihfungsikan oleh beberapa perusahan kertas dan kelapa sawit yang melakukan ekspansi wilayah. Sementara itu, Lahan gambut di Riau itu banyak dan bahkan terluas di Sumatera, sekitar 40,4 juta hektar. Memang kalau terjadi kebakaran akan sangat sulit dipadamkan karena api dengan sangat cepat merambat di lahan gambut,” lanjut Riko.

Baca Juga:  Polisi di Sumenep Bantu Warga Dorong Kendaraan Terjebak Banjir

Selain karena faktor adanya alih fungsi lahan gambut, kata Riko, bencana kabut asap terus terjadi juga karena tata kelola sumber daya alamnya kurang baik. Seperti disebutkan, perluasan wilayah oleh kedua perusahaa tersbeut sudah terjadi sejak tahun 1997. “Alasannya, karena perusahaan membutuhkan lahan kebun untuk ditanami pohon, maka tidak boleh tidak harus melakukan ekspansi dengan memperluas wilayah di di lahan gambut,” terangnya lagi.

Adapun pihak-pihak yang mestinya ikut tanggung jawab adalah dua kementerian terkait yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Disamping itu juga para penegak hukum tidak boleh tidak harus bergerak untuk menanggulangi bencana kabut asap. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 6