NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Alip Sugianto salah satu Dosen Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo mengatakan hancurnya sebuah peradaban Islam karena pengkhianat.
“Granada hancur karena pengkhianat yang ada dalam tubuh muslimun,” ujar Alip Sugianto di hadapan karyawan dan karyawati di Aula Masjid Darusy Syifa, Kompleks Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) Ponorogo, Rabu (28/3/2018) saat menjadi pembicara dalam pengajian rutin di RSUA Ponorogo.
Baca juga: Pemimpin Berpenampilan Merakyat Itu Nyatanya Menjadi Komprador Neolib di Indonesia
Lebih lanjut Alip menyampaikan bahwa bangsa Indonesia dijajah selama 350 tahun, dan eksistensinya penjajahan karena selalu ada pengkhianat dari pribumi jadi ‘pencolengnya negeri’.
“Pribumi yang tidak taat akan dihancurkan oleh Belanda, tetapi jika taat maka akan memperoleh kedudukan,” tambahnya.
Dia juga memberikan contoh skope terkecil mulai dari diri sendiri, lingkungan tempat tinggal, lingkungan di mana bekerja bisa hancur karena ulah pencoleng di dalam.
Baca juga: Para Komprador Terus Mainkan Politik Adu Domba di Tanah Air
“Oleh karena itu, kita rawat dimana tempat kita bekerja, kita jaga agama kita karena didalam jidat kita tertera Islam, jika rusak sebuah peradapan karena oknum maka Islam terkena imbasnya,” tegas mantan Sekretaris PC IMM Kabupaten Ponorogo ini.
Sementara itu Dalhar Ashari selaku koordinator Bina Rohani RSUA menyampaikan bahwa pengajian kali ini memang agak beda dengan mengambil topik sejarah.
Baca juga: Menguatnya Politik Adu Domba para Komprador di Indonesia
“Alhamdulillah pengajian kali ini berbeda dengan materi yang lain dengan mengkhususkan sejarah agar wawasan karyawan semakin meningkat dan terbukti peserta sangat antusias,” papar Dalhar Ashari.
Baca juga: Rentetan Peristiwa Kekerasan Terhadap Tokoh Agama Bernuansa Skenario Adu Domba
Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Eriec Dieda
