Kesehatan

Jus Tomat Mampu Mengurangi 50 Persen Lemak di Perut

Jus tomat mampu mengurangi 50 persen lemak di perut.
Jus tomat mampu mengurangi 50 persen lemak di perut/Foto: dailymail.co.uk

NUSANTARANEWS.CO – Jus tomat mampu mengurangi 50 persen lemak di perut. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrition mengungkapkan bahwa mengkonsumsi jus tomat setiap hari secara drastis dapat melangsingkan lingkar pinggang. Tak perlu mengurangi porsi dan pola makanan, jus tomat dikatakan dapat membuang lemak di perut sebanyak 50 persen.

Bahkan, tanpa diet dan olahraga pun, jus tomat efektif mengurangi lemak yang menggumpal di perut. Dilansir The Sun, lemak akan hilang satu inci di perut hanya dengan mengkonsumsi jus tomat setiap harinya.

Jus tomat diakui sebagai salah satu minuman penurun berat badan. Periset menemukan bahwa wanita yang menenggak segelas minuman vegan (jus tomat) setiap hari akan kehilangan lemat di perut bahkan lebih banyak dari 50 persen selama periode delapan minggu. Terlebih lagi, sebagian besar wanita kehilangan berat badan lebih dari satu pon dan minuman lezat juga mengurangi kadar kolesterol.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

“Hasil ini menunjukkan bahwa suplemen jus tomat setiap hari mengurangi lingkar pinggang, serta serum kolesterol dan tingkat adipokin inflamasi pada wanita muda yang sehat dan bahwa efek ini tidak terkait dengan perubahan lemak di dalam tubuh,” kata periset.

Sebuah studi lebih lanjut menemukan bahwa jus tomat dapat mengurangi stres oksidatif pada wanita dengan berat badan berlebih, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesehatan umum dan membantu mencegah penyakit terkait obesitas.

Jus tomat dinilai terbukti dapat meningkatkan produksi hormon penguat metabolisme adiponektin sebesar 25 persen.

Sementara itu, minuman diet tampak seperti pilihan sehat bagi mereka yang ingin langsing, tapi masih dikemas dengan pemanis buatan. Para ilmuwan percaya bahwa minuman bebas kalori benar-benar membuat kita merasa lapar, mendorong kita untuk mendambakan camilan manis.

Pemanis buatan juga bisa mengganggu bakteri di usus kita, yang bisa memicu diabetes. Akhirnya tidak ada bukti untuk mendukung klaim bahwa minuman diet lebih baik untuk kesehatan kita, atau bahwa mereka mencegah kenaikan berat badan atau menurunkan berat badan. Malah, pemimpin penelitian ini, Josefin Lafvenborg dari Institute Karolinska di Swedia mengatakan bahwa minuman diet dapat merangsang nafsu makan yang menyebabkan penambahan berat badan. (Er/Alya)

Related Posts

1 of 3,049