Berita UtamaEkonomiGaya HidupLintas NusaTerbaru

Jurnalis Ponorogo Bagikan Paket Sembako Bagi Penyandang Disabilitas

Jurnalis Ponorogo bagikan paket sembako bagi penyandang disabilitas.
Jurnalis Ponorogo bagikan paket sembako bagi penyandang disabilitas.

NUSANTARNEWS.CO, Ponorogo – Jurnalis Ponorogo bagikan paket sembako bagi penyandang disabilitas. Luar biasa, kembali virus kebaikan terus digelorakan oleh awak media di Bumi Reyog yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Ponorogo (KWP) dalam memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kali ini KWP membagikan sejumlah paket sembako kepada penyandang Tuna Grahita dan kaum dhuafa di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (12/3).

Bersama Perangkat Desa Bancar, beberapa anggota KWP membagikan paket sembako. “Alhamdulilah pada Jumat Berkah ini kami dari KWP bisa membagikan paket sembako kepada warga yang berhak menerima di Desa Bancar,” kata Ari FS salah satu pengurus KWP.

Ungkapan senada juga diutarakan oleh Nurcholis salah satu jurnalis anggota KWP. “Semoga bermanfaat di tengah Pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Nurcholis.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan sebelumnya pada peringatan HPN 2021 para anggota KWP juga membagikan paket sembako dan masker di beberapa wilayah di penjuru Ponorogo. Sementara itu Hendroyono Kamituwo (Perangkat) Dukuh Bancar Desa Bancar mengucapkan terimakasih atas kepedulian KWP kepada sejumlah warga di Dukuh Nglodo dan Bancar, Desa Bancar dalam Baksos Jumat Berkah.

Baca Juga:  Bupati Paparkan Program Prioritas Saat Safari Ramadhan di Sebatik

Sedangkan Mbah Sumadi, warga Lingkungan Sigo, Dukuh Bancar, salah satu penerima paket sembako yang  kakek dari seorang anak penderita difabel sejak lahir yang ditinggal wafat ibunya, Ilham Rizky Ramadhan (12 th). Mbah Sumadi, kakek bocah bernasib malang yang saat ini merawat Ilham tersebut menceritakan kelainan yang dialami cucunya sejak lahir.

Tidak hanya sampai disitu, saat Ilham umur 8 tahun harus kehilangan ibunya. “Ibunya Ilham meninggal karena sakit paru-paru,” ungkap Mbah Sumadi didampingi isterinya.

Sedangkan ayah Ilham saat ini menjadi TKI di Malaysia. Mbah Sumadi yang tinggal di rumah ukuran 4 m X 6 m bantuan pemerintah tersebut setiap harinya bekerja membuat sangkar burung.

Mbah Sumadi sebenarnya mengaku sudah membawa Ilham berobat ke dokter dan melakukan terapi juga. “Saat ini kami hanya pasrah karena diagnosa dari rumah sakit ternyata Ilham ini mengalami kelainan otak. Hal itu diketahui saat Ilham sudah besar. Sedangkan untuk biaya berobatnya cukup mahal, kami ndak mampu,” aku Mbah Sumadi.

Baca Juga:  Anton Charliyan Lantik Gernas BP2MP Anti Radikalisme dan Intoleran Provinsi Jawa Timur

Dia pun berterimakasih atas bantuan KWP. “Matur suwun sederek saking KWP, lemah teles, Gusti Alloh ingkang mbales,” aku Mbah Serin. (Muh Nurcholis)

Related Posts

1 of 3,050