Politik

Jubir Militer Korut: Kami Tak Membiarkan Agresor Bertahan Hidup

NUSANTARANEWS.CO, Korut – Dalam rangka memperingati kelahiran pendiri negara Kim Il-Sung ke-105, Korea Utara (Korut) menurunkan puluhan ribu tentaranya di Ibu Kota Pyongyang. Parade militer tahunan ini disaksikan langsung pemimpin Korut, Kim Jong-un.

Peringatan hari kelahiran kakek Kim Jong-un pada tahun 2017 jatuh pada Sabtu, 15 April. Acara parade ini disiarkan langsung stasiun televisi Korut.

Parade militer Korut ini menyedot perhatian dunia. Terutama Amerika Serikat dan negara-negara sekutu. Bahkan satu bulan terakhir, media-media dunia diramaikan dengan pemberitaan Korut yang dinilai hendak melakukan provokasi. Utamanya terkait isu rudal balistik antar-benua yang dipamerkan Korut dalam rentetan acara paradenya.

Dilaporkan US Today, dalam unjuk kekuatan militernya yang menantang, Korut mengeluarkan puluhan ribu tentara serta memamerkan perangkat keras militer milik negara komunis itu. Selain menampilkan barisan tentara, tank dan roket, Korut juga memamerkan kekuataan persenjataan militer lainnya yakni rudal balistik antar-benua. Rudal balistik inilah yang kemudian menyedot perhatian dunia, terutama AS.

Baca Juga:  Juara Pileg 2024, PKB Bidik 60 Persen Menang Pilkada Serentak di Jawa Timur

Bagi AS, rudal balistik antar-benua yang dipamerkan Korut tak lebih adalah sebuah provokasi. Sehingga AS menanggapinya dengan keras, bahkan berencana akan menginvasi Korut bila rudal balistik tersebut diuji-cobakan.

Awalnya, Korut berencana melakukan uji coba rudal balistik. Inilah yang membuat AS dan negara-negara sekutu meradang. Bahkan Presiden AS Donald Trump secara terang-terangan mengancam dengan dalih uji coba rudal balistik bertentangan dengan kesepakatan PBB. Sebab, senjata mematikan itu sudah dilarang sejak lama.

Korut memperingatkan AS kalau mereka siap menyerang dan melawan Amerika dan Korea Selatan. Sikap keras Korut ini lantas meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. Akhir pekan lalu, AS mengirim kapal induk USS Carl Vinson ke perairan semenanjung Korea.

Kantor berita KCNA melaporkan, juru bicara milter Korut tak segan-segan menentang AS dan Korsel. “Penetralan terberat kami terhadap pasukan pengikutnya AS, dan kami tidak akan diam serta tidak akan memberikan ampun dan membiarkan agresor bertahan hidup,” ujar jubir militer Korut seperti dikutip US Today.

Sebelumnya, Trump dalam akun twitternya menuding Korut sedang mencari masalah terkait dengan rudal balistik. Dan AS, kata Trump akan mengambil langkah sendiri bila Cina tidak mampu meredam agresivitas Korut.

Baca Juga:  Dukung Duet Gus Fawait-Anang Hermansyah, Partai Gelora Gelar Deklarasi

Meski begitu, Korut tidak gentar. Malah, Korut tetap terus mengembangkan program senjata nuklirnya dan akan melakukan uji coba. “Trump selalu membuat provokasi dengan kata-kata agresif. Kami punya penangkal, nuklir sudah di tangan kami. Dan kami pasti tidak akan berpangku tangan dalam menghadapi serangan AS,” ujar Wakil Menlu Korut, Han Song Ryol kepada Associated Press.

Penulis: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 51