Sosok

Joseph Dunford, Sosok yang Hendak Ditemui Gatot Nurmantyo di AS

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Nama Joseph F Dunford menggema ketika Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, menyatakan kekecewaannya karena ditolak masuk ke Amerika Serikat saat ingin memenuhi undangan sosok yang disebut sebagai sahabatnya tersebut.

“Kalau dikatakan kecewa, saya kecewa. Saya bersahabat dengan Jenderal Dunford (Panglima AS). Saya ke sana kan mau ketemu beliau,” kata Gatot, Senin (24/10/2017).

Gatot mengaku sangat dekat dengan Jenderal Dunford. Saat berkunkunjung ke AS, Gatot sempat menikmati kopi pagi hingga makan malam bersama di rumah Dunford. Momen santai itu bahkan diiringi nyanyian Bengawan Solo oleh Prajurit Amerika.

Markas Besar TNI pun juga menyebut Dunford sebagai sahabat dan senior di mata Gatot. Dunford memang sosok senior bagi Gatot, terutama jika dilihat dari masa baktinya bagi negara.

Jauh sebelum Gatot bergelut dalam dunia militer pada 1982, Dunford sudah meniti karier dengan tugas pertama sebagai komandan peleton Marinir AS di tahun 1978.

Setelah mengisi berbagai posisi di tubuh Marinir AS, Dunford akhirnya diangkat menjadi asisten eksekutif untuk Wakil Pangilma AS sekaligus Kepala Divisi Hubungan Multilateral dan Global.

Dia kemudian ditugaskan kembali ke Divisi 1 Marinir AS dan menjadi komandan Resimen 5 Marinir sebelum ditunjuk menjadi kepala staf divisi tersebut.

Nama Dunford bersinar hingga dikirim untuk mengikuti invasi AS ke Irak pada 2003. Begitu gigih dan bergairahnya Dunford di Irak, ia sampai-sampai dijuluki ‘Fighting Joe’.

Sejumlah stafnya bahkan harus membawa alat perekam ke mana pun Dunford melangkahkan kaki karena begitu banyak gagasan dan perintah yang dikeluarkan oleh sang komandan kala itu.

Dari sana, karier Dunford terus menanjak hingga pada 2008, Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, mengumumkan bahwa Presiden George W. Bush menominasikan Dunford untuk menyandang pangkat letnan jenderal.

Kepercayaan besar lainnya diberikan oleh Presiden Barack Obama ketika menunjuk Dunford menjadi panglima tertinggi tentara AS dan NATO di Afghanistan.

Di sana lah kecintaannya terhadap tim baseball Red Sox terungkap. Di meja kerjanya di Kabul, ia dilaporkan sering menaruh topi Red Sox.

Kegemilangan Dunford memimpin pasukan di Afghanistan menarik perhatian Obama hingga ia akhirnya dia diangkat menjadi Kepala Staf Pasukan Gabungan AS, jabatan tertinggi dalam militer AS.

Saat pelantikan Dunford, Obama berkata, “Satu-satunya masa kelam dalam buku saya adalah menjadi penggemar White Sox. Kini, ada penggemar Red Sox yang harus saya hadapi.”

Korps Marinir ikut merayakan pelantikan Dunford ini dengan menuliskan salam khas melalui akun Facebook mereka, “Ooh-Rah, Sir!”

Namun, Dunford sendiri tak pernah mengumumkan apa pun mengenai pengangkatannya tersebut. Sebagaimana diberitakan PBS, Dunford memang dikenal sebagai orang yang lembut dan rendah hati.

Selama menjabat, ia dikenal sangat mengasihi para pasukannya. Dunford bahkan sering mengirimkan surat tanda duka dengan guratan tangannya sendiri untuk keluarga prajurit yang gugur.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 40