Politik

Jokowi Minta Babinsa Jelaskan Kepada Masyarakat Soal Tuduhan Dirinya PKI

apel babinsa, jokowi pki, jokowi kader pki, jokowi anak pki, isu pki, jokowi dan babinsa, babinsa se-indonesia, jokowi bukan pki, nusantaranews
Presiden menghadiri apel Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/7). (Foto: Dok. Setkab)

NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Presiden Joko Widodo menghadiri apel Bintara Pembina Desa (Babinsa) se-Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/7/2018). Dalam kesempatan tersebut presiden Jokowi mengajak Babinsa untuk mengantisipasi perubahan di berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik dan lainnya. Termasuk terkait radikalisme dan terorisme, sehingga dengan kehadiran Babinsa di tengah-tengah masyarakat dapat mengantisipasinya.

Tak lupa dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga mengajak Babinsa mengantisipasi beragam isu yang meresahkan masyarakat, termasuk tuduhan yang menyebutkan bila Jokowi adalah kader Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Selalu Dituduh PKI, Jokowi Sebut PCNU Solo Punya Data Lengkap Tentang Profil Dirinya

“Isu-isu yang menyebabkan keresahan jangan sampai berkembang di mana-mana karena bisa meresahkan masyarakat,” kata Jokowi dikutip laman Sekretariat Kebinet, Selasa (17/7).

Menurut Jokowi, isu yang menyebutkan kalau dirinya kader PKI berkembang di tengah-tengah masyarakat. Karenanya, eks walikota Solo ini meminta Babinsa meluruskan isu tersebut, bahwa PKI dibubarkan pada tahun 1965 sementara dirinya lahir tahun 1961. Dengan kata lain, Jokowi hendak menegaskan bahwa dirinya masih balita saat PKI dibubarkan.

Baca Juga:  Ini 10 Nama Caleg Pemenang Pemilu 2024 Dapil 1 Nunukan Versi Quick Count Tenripada Research

“Tidak ada namanya PKI balita. Logikanya itu saja. Yang lain orang tuanya, kakek-neneknya. Ini yng namanya politik, tapi bisa meresahkan masyarakat,” ujarnya di hadapan Babinsa.

Baca juga: Survei Charta Politika: 11,3 Persen Responden Setuju Jokowi Terkait dengan PKI

“Gampang sekali, jangan sampai isu-isu meresahkan rakyat kita, menjadi kewajiban kita bersama untuk menjelaskan dengan logika dan nalar,” katanya.

Bukan kali ini Jokowi menyampaikan pesan serupa. Dalam berbagai kesempatan, klarifikasi Jokowi itu disampaikannya, salah satunya ketika memberikan kuliah umum di Unisma Malang, Jawa Timur pada Kamis (29/3) lalu.

“Apa ada PKI balita? Logikanya tidak masuk, logikanya. Tapi ada yang percaya, kan kebangetan yang percaya,” kata Jokowi saat itu.

Baca juga: Taufik Ismail Sebut Tahun Ketiga Jokowi Memimpin Mirip Kebangkitan PKI

Bahkan, guna memastikan dirinya bukan bagian dari PKI, Jokowi mempersilahkan untuk melakukan penelusuran, terutama di data Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Solo. Bahkan, Presiden RI ke-7 yang dilantik 20 Oktober 2014 ini mengatakan data di PCNU Solo lengkap tentang siapa keluarga, bapak, ibu dan kakek Jokowi.

Baca Juga:  Demokrat Raup Suara Diatas 466 Ribu, Ibas Kokoh 312 Ribu Lebih

Dan di hadapan Babinsa kali ini, Jokowi mengatakan data dirinya juga ada di masjid dekat rumah orang tuanya, cabang NU, cabang Muhammadiyah, cabang Persis, dan cabang Al Irsyad. (red/nn/mys)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050