Jokowi Gagal Sejahterakan Buruh dan Rakyat Kecil

2.500 Buruh dan 73 Kelompok Tani demo tuntut Pemerintah Tinjau Pencabutan SK HGU PT. NJL/Foto nusantaranews/Eddy

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menganggap pemerintahan Joko Widodo telah gagal dalam mengangkat kesejahteraan kaum buruh dan rakyat kecil.

Naiknya harga beras dan rencana impor beras serta rencana kembali menaikkan harga listrik, menurut Said Iqbal adalah cerminan pengingkaran konsep Trisakti dan Nawacita yang seharusnya mengedepankan kedaulatan politik bukan bergantung pada asing.

“Kemandirian ekonomi bukan impor beras di kala masa panen petani, dan kepribadian Indonesia bukan menghambakan diri dengan hutang yang menggunung. Akhirnya daya beli buruh, petani, dan rakyat kecil makin menurun, serta ancaman PHK akan terjadi kembali di beberapa sektor industri,” ungkap Said Iqbal saat dikonfirmasi Nusantaranews.co melalui pesan singkat, Jumat (2/2/2018).

Kesemuanya itu lanjut dia, penyebab utamanya adalah tidak adanya kebijakan tentang kedaulatan pangan dan energi. “Bagaimana mungkin harga listrik yang dibayarkan buruh jauh lebih mahal dari biaya makan keluarga? Dan semua ini diperparah dengan kebijakan upah murah melalui PP no 78,” sambungnya.

Said Iqbal menegaskan, Presiden Joko Widodo telah gagal mensejahterakan buruh selama berkuasa. Jokowi dinilai hanya fokus seperti kaca mata kuda terhadap infrastruktur yang sesungguhnya lebih menguntungkan para orang kaya dan pemilik modal.

“Ini terbukti dengan rilis dari majalah Forbes yang menyatakan 10 orang terkaya di Indonesia kekayaannya meningkat tajam, tapi secara bersamaan puluhan anak-anak suku Asmat meninggal karena gizi buruk diiringi terjadinya lonjakan harga beras, biaya listrik mahal, upah murah, dan anehnya mau impor beras. Sungguh ironis,” terangnya,

Editor: Romandhon

Exit mobile version