Jokowi Diminta Jangan Malu Menggilir Panglima TNI

Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasal Laksamana TNI Ade Supandi/Foto: Dok. jakartagreater.com

Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasal Laksamana TNI Ade Supandi/Foto: Dok. jakartagreater.com

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Independen, Baitul Khoeri meminta kepada Presiden Jokowi untuk tidak malu melakukan rotasi kepemimpinan menjelang berakhirnya jabatan Panglima Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI pada April 2018.

“Jokowi jangan malu lagi untuk menggilir kepemimpinan di Panglima TNI antar angkatan (AD, AU, AL),” ujar Baitul, Rabu (15/11/2017)

Baitul menjelaskan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dinyatakan bahwa pemilihan Panglima TNI dapat digilir di antara tiga matra yang ada, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Aturan tersebut terdapat dalam Pasal 13 Ayat 4 UU TNI.

“Kata ‘dapat dijabat secara bergantian’ merupakan penekanan supaya ada kesamaan. Supaya siapa pun perwira TNI memiliki hak yang sama dan bagian dari karier untuk menjadi Panglima TNI. Bukan hanya untuk korps tertentu saja,” tegasnya.

Dirinya mengatakan agar Presiden Jokowi harus adil. “Jadi semua anggota TNI berhak untuk menjadi panglima,” dia Baitul.

Ia melanjutkannya bahwa hal-hal yang pernah dilakukan oleh SBY, ada rotasi pergantian panglima TNI menurutnya menarik dititu. “Saya kira apa yang telah lakukan oleh SBY sudah baik, dan perlu dipertimbangkan,” katanya,

Akan tetapi menurut Baitul, Pergantian Panglima TNI itu sepenuhnya menjadi hak prerogratif dari Presiden Jokowi. “Itu sudah menjadi hak prerogatif Presiden, jadi kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Exit mobile version