Peristiwa

Jokowi Bagi Gagasan di Depan Trump dan Raja Arab

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam KTT Arab Islam Amerika Serikat yang digelar di Arab Saudi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaparkan gagasan upaya mengatasi radikalisme dan terorisme. Jokowi menyarankan untuk mengatasi paham tersebut awalnya adalah dengan cara pendekatan agama. Jokowi mengajak seluruh umat Islam sedunia bersatu untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah demi memberantas radikalisme dan terorisme.

Dalam pidatonya, Jokowi mengungkapkan empat pemikirannya. Selain mewujudkan persaudaraan negara Islam sedunia, Jokowi berpendapat perlu ada sinergi untuk mencari solusi bersama mengatasi isu radikalisme dan terorisme itu.

“Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme. Janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan,” ujar Jokowi di Conference Hall King Abdulaziz Convention Center, Riyadh Arab Saudi, Minggu, 21 Mei 2017, lewat keterangan pers dari Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin yang diterima di Jakarta, Senin, 22 Mei 2017.

Pemikiran kedua ialah kerja sama pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditingkatkan, termasuk pertukaran informasi intelijen, pertukaran penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTF), dan peningkatan kapasitas.

Baca Juga:  Diduga Pengemudi Mabuk, Mobil Avanza Seruduk Warung Bakso, Satu Orang Meninggal

“Semua sumber pendanaan harus dihentikan. Kita semua tahu banyaknya dana yang mengalir sampai ke akar rumput di banyak negara dalam rangka penyebaran ideologi ekstrem dan radikal. Semua aliran dana harus dihentikan,” ucap Jokowi.

Ketiga, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan. Ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri, dan pemberdayaan ekonomi yang inklusif harus diperkuat.

“Terakhir, saya berharap bahwa setiap dari kita harus berani menjadi ‘part of solution’ dan bukan ‘part of problem’ dari upaya pemberantasan terorisme. Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia,” kata mantan Walikota Solo itu.

Jokowi mengaku juga telah melibatkan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk terus mensyiarkan Islam yang damai dan toleran.

“Pesan-pesan damailah yang harus diperbanyak bukan pesan-pesan kekerasan. Setiap kekerasan akan melahirkan kekerasan baru,” tutur Jokowi.

Acara KTT Arab Islam Amerika itu, dihadiri oleh para pemimpin dunia, di antaranya Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 113