Politik

Jika Tak Ingin Rakyat Bodoh, Jangan Pangkas Anggaran Pendidikan

ILUSTRASI
ILUSTRASI

NUSANTARANEWS.CO – Jika Tak Ingin Rakyat Bodoh, Jangan Pangkas Anggaran Pendidikan. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra dengan tegas menolak pemangkasan anggaran pendidikan yang akan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dinahkodai oleh Anies Baswedan. Menurutnya, hal ini akan berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dan akan melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam beleid tersebut, anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Di tengah-tengah kita membutuhkan SDM yang berkualitas dan bisa bersaing, tapi anggaran pendidikan diturunkan. Saya menolak hal ini. Karena kalau anggaran pendidikan ini turun terus-menerus, kemampuan SDM kita tidak mampu bersaing,” ungkap Sutan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jum’at (17/6/2016).

Politisi dari partai Gerindra ini mengatakan, jika Pemerintah tidak ingin rakyatnya terus bodoh maka pemerintah harus melihat secara utuh tanggungjawab negara kepada rakyatnya dan persoalan anggaran pendidikan ini menjadi skala prioritas.

Baca Juga:  Lewat Doa Bersama, Inilah Cara Emak-Emak Slorok Dukung Sarmuji di Pileg 2024

“Karena itu kalau kita ingin NKRI utuh, pendidikan ini harus menjadi skala prioritas. Ini sudah amanat. Jadi kalau kita kurangi, berarti kita ingin bangsa ini terus menerus bodoh. Saya tolak habis-habisan pengurangan anggaran,” katanya tegas.

Sekadar informasi, Kemendikdasmen mengajukan anggaran pendidikan untuk tahun depan sebesar Rp 38,5 triliun. Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2016, yakni sebesar Rp 42 triliun atau turun sebesar Rp 3,5 triliun.

Menanggapi hal ini, Sutan mengaku khawatir bahwa pengurangan anggaran ini akan berpengaruh terhadap target yang ingin dicapai Kemendikdasmen. Selain itu, lanjut Sutan, dirinya juga sangat kecewa akan keputusan tersebut.

“Bagaimana nasib sertifikasi dan tunjangan guru? Masalah sarana dan prasarana sekolah, hingga biaya pendidikan siswa. Ini kita tidak boleh biarkan. Saya terus terang kecewa, pemotongan anggaran ini tidak dapat kami setujui. Kita minta Mendikbud untuk merasionalisasi anggaran terhadap kebutuhan sehingga target-target ke depan dapat tercapai,” ujarnya.

Baca Juga:  Layak Maju Bupati, Muda-Mudi Kristen Jember Sebut Dukungan Untuk Gus Fawait Terus Mengalir

Di samping itu, Sutan menambahkan, masuknya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga harusnya menjadi dasar Pemerintah untuk tidak menurunkan anggaran. Karena menurutnya, agar dapat bersaing dengan negara lain, dibutuhkan SDM yang maju, berkompetensi dan juga ahli.

“Kalau SDM kita rendah, karena minim perhatian anggaran pendidikan, ini harus menjadi perhatian kita. Pendidikan ini harus menjadi skala prioritas yang tidak bisa ditunda. Soal infrastruktur masih bisa ditunda. Kalau pendidikan, ini tidak bisa. Ini investasi,” ungkap Sutan lagi. (Deni)

Related Posts

1 of 3,049