Jet-Jet Tempur Rusia Kembali Membombardir Benteng dan Kamp Pelatihan Al-Qaeda

Jet-jet tempur Rusia kembali membombardir benteng dan kamp pelatihan Al-Qaeda.
Jet-jet tempur Rusia kembali membombardir benteng dan kamp pelatihan Al-Qaeda. Foto Jeet-jet tempur Rusia di pangkalan udara Hmeimim Suriah.

NUSANTARANEWS.CO, Damaskus – Jet-jet tempur Rusia kembali membombardir benteng dan kamp pelatihan Al-Qaeda. Pasukan koalisi pemerintah Suriah melakukan serangkaian serangan roket dan artileri menghujani posisi teroris Hayat Tahrir al-Sham alias Al-Qaeda bentukan Amerika Serikat (AS) yang dilindungi Turki di bagian selatan Idlib Raya. Lebih dari 400 roket dan peluru artileri bertubi-tubi menghantam posisi teroris di dekat Fatterah, Kafar Aweed, Sufuhon, Kansafra, al-Bara, Shnan, Fleifel dan Benin pada 13 dan 14 September.

Pada Selasa pagi (15/9) 6 jet tempur Angkatan Udara Rusia melakukan serangan disepanjang perimeter teroris kota Maarat al-Nu’man di barat laut Idlib. Menurut sumber lokal serangan udara Rusia juga menghantam kamp pelatihan dan markas besar Hayat Tahrir al-Sham di daerah Batentah di sebelah barat kota Maarat Misrin di utara Idlib.

Serangan udara Rusia pas berbarengan dengan serangan roket dan artileri pasukan pemerintah Suriah di kota Kafr Oweid dan Halloubiya dan posisi lain di Gunung Zawiya di selatan Idlib.

Beberapa hari sebelumnya, jet-jet tempur Rusia juga membom posisi benteng dan kamp pelatihan teroris di dekat Jisr al-Shughur dan Sheikh Yusuf. Demikian pula serangan udara oleh drone tempur tak dikenal – yang kemungkinan besar Iran – menghantam perimeter Hayat Tahrir al-Sham dekat al-Bara.

Serangan udara Rusia dilakukan setelah mendapatkan informasi intelijen mengenai pergerakan teroris di wilayah tersebut. Jumlah teroris yang tewas akibat serangan beberapa hari tersebut belum diketahui. Menurut Al-Masdar, kelompok teroris menderita kerugian besar akibat serangan simultan tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar mengenai serangan udara di barat laut Suriah itu.

Sementara, Turki sampai saat ini terlihat belum memenuhi komitmen de-eskalasi Idlib untuk melucuti seluruh teroris yang barafiliasi dengan al-Qaeda di wilayah tanggung jawabnya. Malah sebaliknya, Turki tampak terus melanjutkan dukungan militer dan keuangan kepada kelompok-kelompok Al-Qaeda ini. Turki tampaknya sangat berambisi ingin menguasai wilayah barat laut Suriah tersebut menjadi wilayah protektoratnya.

Tidak mengherankan bila aliansi Suriah-Rusia-Iran-Hizbullah mengambil inisitif sendiri sebagai langkah nyata untuk membersihkan teroris dari wilayah kedaulatan Suriah. (Banyu)

Exit mobile version